Kinerja kinclong, BRI cetak laba bersih sebesar Rp26,5 triliun pada semester I 2025

photo author
- Kamis, 31 Juli 2025 | 13:17 WIB
Direktur Utama BRI Hery Gunardi saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Kamis (31/7/2025). ( ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Direktur Utama BRI Hery Gunardi saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Kamis (31/7/2025). ( ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

HARIAN MERAPI - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp26,5 triliun pada semester I 2025, dengan total aset tumbuh 6,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp2.106,4 triliun.

Kinerja BRI hingga akhir triwulan II tahun 2025 ini tidak hanya tumbuh secara sehat, tapi juga mendukung keberpihakan pada sektor produktif dan ekonomi kerakyatan,” kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Hingga akhir Juni 2025, dana pihak ketiga (DPK) BRI menunjukkan peningkatan yang solid, didorong pertumbuhan dana murah (CASA) yang terus menguat. Total DPK tercatat tumbuh sebesar 6,7 persen yoy menjadi Rp1.482,1 triliun.

Komposisi dana murah (CASA) menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan porsi yang meningkat menjadi 65,5 persen dari total DPK.

Baca Juga: Kiat jual mobil bekas agar harganya tetap tinggi, jangan abaikan yang satu ini

Pertumbuhan CASA mencapai 10,6 persen yoy, didorong oleh kenaikan dana giro yang tumbuh sebesar 16,1 persen yoy dan tabungan tumbuh sebesar 6,8 persen yoy.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit tumbuh 6,0 persen yoy menjadi Rp1.416,6 triliun. Dari total kredit yang disalurkan, segmen UMKM memegang porsi yang terbesar.

BRI mencatat, pendapatan selain bunga (fee and other operating income) tumbuh sebesar 10,6 persen yoy mencapai Rp26,7 triliun. Pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) juga tercatat meningkat pada semester pertama yakni sebesar 2,2 persen yoy mencapai sebesar Rp58,3 triliun.

“Hal ini mencerminkan solidnya pendapatan operasional BRI. Perbaikan fundamental kinerja tersebut berdampak positif terhadap capaian laba perseroan,” kata Hery seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Ini pentingnya program PSO bidang pers untuk masyarakat

Direktur Finance and Strategy BRI Viviana Dyah Ayu Retno K. menambahkan bahwa BRI berhasil mengelola likuiditas dengan baik sehingga rasio loan to deposit (LDR) berada di bawah 90 persen, tepatnya 84,97 persen per akhir Juni 2025.

Selain itu, BRI dapat menjaga liquidity coverage ratio (LCR) di level yang aman atau di atas ambang batas yang dipersyaratkan regulator yakni 100 persen. LCR BRI terjaga di level 150,5 persen pada paruh pertama tahun ini.

Dengan kondisi likuiditas yang cukup terjaga, Viviana menjelaskan bahwa BRI dapat mengelola biaya dana dengan cukup baik pada tahun 2025.

Cost of fund (CoF) atau biaya dana secara keseluruhan, baik berasal dari DPK nasabah maupun non-dana nasabah, berada di level 3,6 persen pada semester I 2025. Sementara biaya dana dari DPK tercatat di level tiga persen per akhir Juni 2025.

Baca Juga: Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali wafat pagi tadi, ini rumah dukanya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X