“Kami berharap bahwa kedisiplinan kami dalam mengelola likuiditas ini dapat menjadi fondasi yang baik di paruh kedua 2025,” kata Viviana.
BRI juga mencatatkan rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang kuat yakni sebesar 25,01 persen sampai dengan Juni 2025, jauh di atas angka minimum yang dipersyaratkan oleh regulator maupun dibandingkan dengan industri perbankan.
Terkait dengan kualitas penyaluran kredit, rasio non-performing loan (NPL) BRI pada paruh pertama tahun ini tercatat membaik menjadi 3,04 persen. Dengan kualitas kredit yang membaik, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL coverage sebesar 188,84 persen.(*)