HARIAN MERAPI - Suatu padukuhan ada pengajian rutin, baik dilaksanakan di masjid maupun keliling dari salah satu rumah warga ke warga lainnya mudah ditemukan.
Pengajian dalam suatu padukuhan dapat pula terbagi dalam beberapa kelompok, misalnya untuk umum (dari anak-anak sampai lansia), khusus remaja, ibu-ibu/bapak-bapak muda hingga ibu-ibu lansia.
Misalnya pengajian rutin di Mejing Wetan Gamping Sleman yang rutin dilaksanakan di masjid setempat, Masjid Jami' Alhidayah (MJA), misalnya Ahad Pagi, Kamis Pagi (setelah Subuh), Jumat Malam dan Selasa Malam.
Menurut Ketua Takmir MJA, Sapto Wibowo, khususnya pengajian Ahad Pagi dimulai pukul 06.00 WIB jumlah peserta biasa antara 150 sampai 200 jamaah. Peserta umum, bahkan warga dari luar padukuhan bisa hadir.
Baca Juga: Jangan biarkan gigi Anda nyeri, karena bisa berdampak seperti ini, simak saran dokter
“Konsumsi biasa snack dan minuman teh, kadang bisa juga makan besar atau sarapan, tergantung ibu-ibu RT mana yang terjadwal menyediakan konsumsi,” ungkap Sapto, baru-baru ini.
Adapun yang pengajian dari rumah ke rumah, sebutnya, seperti Pengajian Kemuslimahan setiap Jumat Pon selepas Asar. Jika tak ada yang ngundhuh (ketempatan), maka dialihkan ke masjid.
Sedangkan di Mertosutan Godean Sleman, jadwal pengajian rutin di padukuhan setempat baik diadakan di masjid maupun keliling dari satu rumah ke rumah, misalnya ada pengajian malam Kamis Kliwon.
Ada pula pengajian untuk remaja di masjid, bapak-bapak muda (dua minggu sekali), pengajian khusus ibu-ibu, Sabtu selepas Subuh, Ahad usai Maghrib dan Ahad Kliwon Pagi (umum).
Baca Juga: Unsoed serius tangani kasus kekerasan seksual yang diduga libatkan dosen bergelar profesor
Sementara itu, pengajian rutin di Padukuhan Gancahan V, Godean, Sleman, antara lain ada pengajian setiap malam Sabtu (umum), malam Jumat (remaja) serta malam Rabu (bapak-bapak, dari rumah ke rumah).
Ada pula pengajian malam Jumat Kliwon (umum) di Masjid Alhidayah padukuhan setempat. Lain halnya pengajian malam Jumat khusus ibu-lansiaibu, rata-rata umur lebih dari 50 tahun hingga 80-an tahun.
Jumlah ibu-ibu biasa hadir antara 27 hingga 30, sedangkan pengasuh (memimpin tadarus/anggota pengajian), Jumeni dan Sardiyono (perwakilan takmir masjid). Pada awal pengajian biasa tadarus Alquran, lalu bernyanyi bersama lagu puji-pujian/pepeling.
Sriyati sebagai ketua pengajian menjelaskan, kelompok pengajian ibu-ibu lansia tersebut sudah berjalan sejak sekitar 15 tahun lalu. Setiap pengajian semua peserta memberikan infak.
Baca Juga: Hari ini Pengadilan Tipikor jatuhkan vonis Hasto Kristiyanto, begini tanggapan KPK