HARIAN MERAPI - Gigi Anda terasa nyeri ? Jangan dibiarkan karena kondisinya bisa makin parah.
Bahkan, bila nyeri gigi dibiarkan bisa berdampak pada kualitas hidup yang menurun.
Imbauan tersebut disampaikan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Jakarta Barat, Dr. drg. Eko Fibryanto, Sp.KG, Subsp.KE(K) dalam sebuah kegiatan edukasi kesehatan gigi di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis.
Ia mengatakan bahwa masalah nyeri gigi karena sensitif atau berlubang bisa muncul bersamaan, dan dampaknya bisa menurunkan kualitas hidup jika dibiarkan.
Dokter Eko menjelaskan bahwa permasalahan gigi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari fungsi sehari-hari, interaksi sosial, hingga kondisi emosional.
"Coba bayangkan kita bekerja lagi butuh konsentrasi tiba-tiba ngilunya datang menyerang. Kadang-kadang bisa nyeri sampai ke kepala, lumayan mengganggu," ujar Eko.
Pembiaran bisa berpotensi menyebabkan pembengkakan gusi atau lubang semakin besar, dan pada akhirnya, kemungkinan terburuk adalah gigi harus dicabut.
Baca Juga: Kisah Lilia Sukses Membangun UMKM Kuliner Kurma Berkat Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI Jakarta
Eko menyebut kebiasaan menyikat gigi sebagai pemicu utama masalah pada gigi.
Untuk pencegahan, Eko menyarankan penggunaan pasta gigi yang mengandung "sodium fluorida" atau senyawa kimia "natrium fluorida (NaF)" untuk mencegah gigi berlubang.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pasta gigi yang juga dilengkapi "potassium nitrate" untuk masalah gigi sensitif.
"Karena kandungan potassium itu mampu menenangkan syaraf dan juga memblokir rasa sakit," kata Eko.
Eko mengatakan bahwa berdasarkan data menunjukkan 67,6 persen individu di Indonesia yang mengalami masalah gigi berlubang juga mengalami permasalahan gigi sensitif.