HARIAN MERAPI - Pembukaan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah & ‘Aisyiyah ke-3 digelar di Tawangmangu, Jawa Tengah yang diikuti lebih dari 2.000 relawan .
Acara dibuka secara resmi oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah, sebagai bentuk penguatan sinergi dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Tampak hadir Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Ahmad Luthfi, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Baca Juga: Big Bad Wolf Books 2025 kembali dibuka di Jogja, membawa semangat literasi dengan 1 juta buku
Turut hadir pula Ketua MPR RI Dr. Ahmad Muzani yang memberikan orasi kebangsaan serta Konsul Jenderal Australia sebagai mitra strategis Muhammadiyah dalam aksi kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Prof. Abdul Mu’ti menyatakan pentingnya peran relawan Muhammadiyah dalam membangun kesadaran kebencanaan.
“Kami merasa bangga dengan keberadaan MDMC. Di Kementerian, kami memiliki perhatian serius terhadap isu kebencanaan karena Indonesia adalah negara rawan bencana. Ada tiga pondasi penting yang kami junjung: fikih kebencanaan, kesiapsiagaan, dan komitmen membangun sistem pendidikan yang adaptif terhadap risiko,” ujarnya.
Dalam rilis yang diterima redaksi harianmerapi.com menyebut, seremonial pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan secara simbolik oleh para pejabat tinggi yang hadir, termasuk Ketua MDMC PP Muhammadiyah dan Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah.
Baca Juga: Dindikpora Temanggung Awasi Pelaksanaan SPMB 2025, Sebagai Antisipasi Pungli
Momentum penting lainnya adalah pengukuhan Pelajar Tangguh Bencana dan Sekolah Model SPAB Muhammadiyah, melalui pemberian Pataka dan penyematan hasduk pelajar oleh Mendikdasmen, didampingi oleh pimpinan nasional.
Dalam sambutannya, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan menegaskan bahwa Jambore ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi ajang konsolidasi dan penguatan relawan.
“Kami ingin memperkuat struktur, keterampilan, dan jejaring relawan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari pusat hingga ranting. Melalui Jambore ini, kami belajar, berbagi, dan mempererat tekad kemanusiaan,” jelasnya.
Gubernur Jawa Tengah menyampaikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas kontribusinya dalam membangun kekuatan kebencanaan di masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Lampung belajar pengelolaan sampah di Desa Tanurejo Temanggung
“Anda semua adalah garda terdepan ketika bencana datang. Kami atas nama Pemerintah Provinsi menyampaikan terima kasih atas pelatihan kekuatan relawan secara sistemik,” ucapnya.