Ini khasiat jamu sebagai obat tradisional yang menjadi simbol masa depan kesehatan bangsa

photo author
- Senin, 26 Mei 2025 | 10:00 WIB
Seorang pegawai Kementerian Kesehatan menunjukkan jamu tradisional buatan Pusat Pengolahan Pascapanen Tanaman Obat (P4TO) Provinsi Bali saat pameran jamu di Nusa dua, Badung, Bali, Senin (16/12/2024).  (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Seorang pegawai Kementerian Kesehatan menunjukkan jamu tradisional buatan Pusat Pengolahan Pascapanen Tanaman Obat (P4TO) Provinsi Bali saat pameran jamu di Nusa dua, Badung, Bali, Senin (16/12/2024). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)



HARIAN MERAPI - Jamu kini telah banyak dikenal di dunia medis sebagai penyeimbang sistem tubuh.


Bahkan, dalam perkembangannya, jamu dikenal sebagai simbol masa depan kesehatan bangsa.


Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (Deputi II) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Mohamad Kashuri dalam acara peringatan Hari Jamu Nasional yang dipantau secara daring, Minggu.

Baca Juga: Ini manfaat jamu sebagai penyeimbang sistem tubuh, manfaat lainnya seperti ini


Ia menegaskan bahwa jamu bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi menjadi simbol masa depan kesehatan bangsa.

Kashuri menyatakan bahwa jamu adalah representasi kearifan lokal yang memiliki bukti empiris kuat dan ditopang oleh kajian ilmiah yang terus berkembang.

“Jamu tidak sekadar ramuan, tetapi juga cerminan budaya yang diwariskan turun-temurun. Kini, semakin banyak jurnal ilmiah dan seminar yang membahasnya sebagai potensi besar obat tradisional,” kata Mohamad Kashuri .

Kashuri menekankan pentingnya mengangkat jamu dari sekadar objek penelitian menjadi karya nyata yang bermanfaat dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga: Musik Batu Warnai Perjalanan 10 Tahun Tebing Breksi

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk antara Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dengan para dokter, akademisi, dan sektor industri.

Menurut dia, kolaborasi ini dinilai krusial untuk menjembatani ilmu kedokteran modern dengan kekayaan alam Indonesia.

Di sisi lain, BPOM sebagai otoritas pengawasan berkomitmen mempercepat proses uji klinik melalui inovasi regulasi.

“Kami tidak hanya mendampingi, tetapi juga membantu agar uji klinik berjalan sesuai standar. Banyak produk gagal dipasarkan karena uji kliniknya tidak sesuai prosedur,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kashuri menyampaikan bahwa Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 dan PP Nomor 28 Tahun 2024 telah membuka jalan bagi jamu untuk diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan nasional.

Baca Juga: AVC Nations Cup 2025: Timnas Putra Dapat Pool Berat Lawan Bahrain dan Thailand

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X