AS-Arab Saudi ukir sejarah, teken penjualan senjata senilai Rp 2 kuadriliun, terbesar sepanjang sejarah

photo author
- Rabu, 14 Mei 2025 | 10:00 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. ( Instagram.com/@realdonaldtrump)
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. ( Instagram.com/@realdonaldtrump)



HARIAN MERAPI - AS dan Arab Saudi sedang membuat sejarah dengan menandatangani perjanjian jual beli senjata terbesar.


Tak tanggung-tanggung nilai penjualan senjata mencapai 142 miliar dolar AS (Rp2,35 kuadriliun).


Kesepatakan itu terjadi di tengah kunjungan Presiden AS Donald Trump ke negara tersebut.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Turun hingga Rp22.000 Per Gram

"Amerika Serikat dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan penjualan di sektor pertahanan terbesar dalam sejarah senilai hampir 142 miliar dolar AS yang membuka akses bagi Arab Saudi terhadap peralatan pertahanan tercanggih dan layanan dari belasan firma pertahanan AS," demikian menurut pernyataan Gedung Putih, Selasa.

Kesepakatan tersebut akan membolehkan AS memasok peralatan untuk memperkuat kapabilitas angkatan udara dan antariksa serta pertahanan udara dan rudal Arab Saudi.

Selain itu, Arab Saudi akan diuntungkan dengan penguatan keamanan maritim dan pesisir, keamanan perbatasan, serta pembaruan sistem informasi dan komunikasi, demikian menurut Gedung Putih.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aries besok Kamis 15 Mei 2025 soal cinta dan karir, hari yang sangat cocok untuk cinta

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump tiba di Riyadh dan mengumumkan komitmen Arab Saudi untuk menginvestasikan hingga 600 miliar dolar AS (Rp9,96 kuadriliun) di Amerika Serikat.

Menurut pernyataan Gedung Putih, kesepakatan yang diteken dalam pertemuan bilateral tersebut dirancang untuk memperkuat keamanan energi dan industri pertahanan AS.

Akses AS terhadap infrastruktur global dan mineral kritis juga akan semakin maju berkat kesepakatan dengan Arab Saudi itu.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X