HARIAN MERAPI - Bupati Pati, H Sudewo ST MT mendesak Gubernur Jateng, Achmad Luthfi untuk memperbaiki jalan jalur Kayen-Sukolilo, karena jalan milik propinsi tersebut kondisinya rusak parah. Sedang untuk jalur Pati-Tayu dinilai perlu diperlebar karena padatnya arus lalulintas.
Hal tersebut diusulkan bupati Sudewo saat mengikuti Musrenbangwil Se-Eks Karesidenan Pati, yang berlangsung di pendopo kabupaten Pati, Senin (21/4/2025).
Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah, yang langsung dipimpin gubernur Achmad Lutfi dan diikuti juga jajaran Forkopimda Jateng, serta bupati Rembang, Blora, Kudus dan Jepara.
“Kondisi jalan provinsi Pati-Tayu cukup bagus, tapi kepadatan lalu lintasnya luar biasa, maka perlu diperlebar" kata bupati Sudewo.
Baca Juga: Tekan kerugian pajak, Pemkab Sukoharjo gencarkan penertiban reklame liar
Bupati Pati Sudewo memanfaatkan momentum musrenbang untuk menyampaikan sejumlah persoalan krusial yang terjadi di Kabupaten Pati secara lugas dan kritis.
Di antaranya masalah infrastruktur sebagai persoalan paling mendesak. Serta kondisi jalan di wilayahnya yang sangat memprihatinkan.
Dilaporkan bupati Sudewo, masalah irigasi dan infrastruktur air karena lama tidak ada perawatan, sehingga menyebabkan pendangkalan dan sedimentasi berat.
"Perlu segera berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah guna menindaklanjuti hal tersebut, termasuk mengajukan revitalisasi jaringan irigasi baik yang menjadi kewenangan provinsi maupun kabupaten," tuturnya.
Baca Juga: Reaksi Bupati Gunungkidul, Desak Intimidasi Debt Colletor Terhadap Lurah Diproses Hukum
Selain itu, bupati Sudewo juga melapor kondisi rumahsakit RAA Soewondo Pati. Yang menurutnya, sebagai rumahsakit rujukan tipe B, tetapi mengalami keterbatasan besar, baik dalam hal SDM, kultur pelayanan, maupun sarana dan prasarana. Hal ini menyebabkan ketimpangan antara potensi pendapatan dan realisasi yang terjadi setiap tahun.
“Rumah sakit tipe B itu bisa mendatangkan minimal Rp 225 miliar, tapi di RS RAA Soewondo hanya menghasilkan 120 miliar. Ada backlog Rp 100 miliar setiap tahun. Yang rusak tidak bisa segera ditangani, kondisinya semakin parah,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Achmad Luthfi menegaskan, pembangunan infrastruktur akan terus menjadi fokus utama dalam RPJMD 2025, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota.
"Pembangunan akan dilakukan secara bertahap demi tercapainya target besar, yaitu swasembada pangan di tahun 2026" tegasnya.
Baca Juga: Dua sepeda motor terlibat kecelakaan di Mejing Kidul, dua pengendara terluka
Tahun 2025, kata gubernur, fokus infrastruktur pertanian, jalan, sekolah, kesehatan, dan SDM.