HARIAN MERAPI - Selain di kompleks masjid, pelaksanaan buka puasa bersama banyak terselenggara di berbagai tempat, misalnya di lokasi kuliner, hotel, pusat perbelanjaan dan pondok pesantren (PP).
Tak jarang jika buka puasa bersama di PP, menu makan maupun minum merupakan sedekah dari berbagai pihak. Segenap santri serta warga sekitar PP mengikuti tausiyah dahulu sebelum buka puasa.
Seperti halnya, baru-baru ini, buka puasa bersama di PP Inayatullah Ngaglik Sleman, sedekah makanan dan minuman berasal dari keluarga Tetra Budiarto asal Sleman.
Baca Juga: Gelar BRILiaN Fest Ramadhan 1446 H, BRI Tawarkan Promo Menarik dan Sembako Murah bagi Masyarakat
Sebagai pemberi tausiyah, pengasuh PP setempat, Kyai Chamdani Yusuf. Guna menyemarakkan kegiatan, sebelum acara dimulai maupun saat acara ada suguhan seni hadrah.
Ditemui usai buka puasa dan Maghrib berjamaah, Kyai Chamdani Yusuf antara lain menjelaskan, selama Ramadhan setiap harinya ada pemberi sedekah untuk santri PP Inayatullah.
Saat ini jumlah santrinya ada 200 santri (putra maupun putri). Selain itu ada Taman Pendidikan Alquran (TPA) berasal dari anak-anak sekitar PP setempat.
“Ketika rangkaian buka puasa bersama, pengasuh, santri, anak-anak TPA, bahkan pihak pemberi sedekah buka puasa bersama juga biasa ikut rangkaian acara,” paparnya.
Baca Juga: Modin Tugas Sosial yang Mulia dan Penjaga Toleransi di Kota Salatiga Jawa Tengah
Kyai Yusuf juga menjelaskan, PP Inayatullah berdiri di tanah wakaf. Pada awalnya, tanah wakaf tersebut dimaksudkan untuk pendirian Masjid An-Namiroh. Namun, atas prakarsa berbagai pihak akhirnya didirikan PP Inayatullah.
Seiring perjalanan waktu, pernah terjadi kekosongan kegiatan di PP setempat, sebab beberapa hal. Kekosongan aktivitas kegiatan pondok mendorong masyarakat untuk mengangkat seorang pengasuh dari masyarakat setempat, yaitu Kyai Ade Chumaidi Pane.
Hanya saja, kiprah Kyai Ade Chumaidi Pane tidak berlangsung lama dan kemudian digantikannya. Adapun beberapa tujuan didirikannya PP Inayatullah, antara lain sebagai berikut:
Baca Juga: Uang THR ASN dan anggota DPRD di Salatiga capai Rp 26,5 miliar mulai dicairkan
Pertama, untuk menyiapkan santri yang mempunyai kemampuan keilmuan agama mendalam serta mampu mengembangkannya. Kedua, menyiapkan santri sebagai kader bangsa yang tangguh, memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, berakhlak mulia, terampil, dan beramal shaleh.