HARIAN MERAPI- Para petinggi di Kota Salatiga, Jawa Tengah yang mendapat tugas sebagai pelaksana tugas (Plt) di beberapa jabatan eselon 2 yang kosong ternyata hanya 'kerja bakti' tambah pekerjaan tanpa ada tambahan penghasilan.
"Jabatan Plt itu bukan berarti tunjangan dan penghasilan dobel dengan jabatan definitif. Tidak boleh dobel anggaran. Hanya menambah pekerjaan baru ngurusi dinas lain yang kosong, " ungkap beberapa sumber di Pemkot Salatiga.
Jabatan Plt yang merangkap hanya sekadar jabatan saja tanpa ada tambahan, masyarakat harus paham karena banyak yang menganggap menjabat Plt itu tambah penghasilan.
"Yang tambah itu pekerjaannya," kata beberapa ASN di Salatiga.
Baca Juga: SKK Migas: Lifting Minyak ExxonMobil 2024 Melebihi Target Pemerintah
Sementara itu Kepala Bappeda Salatiga, Agung Hendratmiko mengungkapkan bahwa Plt di OPD tidak ada tambahan penghasilan, tetapi yang ditunjuk untuk memilih mana yang lebih besar penghasilan.
"Bisa memilih tunjangan yang lebih besar di antara jabatan lama dan plt nya, " katanya.
Sementara itu dari sumber di Pemkot Salatiga, jika pejabat ditunjuk menjadi Plt di BUMD akan mendapatkan penghasilan sesuai dengan aturan dari BUMD bersangkutan, karena tanggung jawab kerja lebih besar.
"Misal plt Direktur di PDAM yang hak penghasilan sama dengan jabatan direktur. Demikian halnya juga dengan di PDAU Aneka Usaha, " katanya.
Dihubungi terpisah, Asisten 3 Sekda Salatiga, M Sidqon yang menjabat Plt Direktur PDAU Salatiga membenarkan penghasilan tambahan tersebut.
Baca Juga: Satu Orang Jadi Tersangka dalam Kasus Tewasnya Tiga Polisi di Way Kanan Lampung
"Untuk penghargaan dari tugas yang dibebankan tersebut ada tambahan penghasilan yang diberikan," Sidqom Effendi, Rabu (18/3/2025).
Pemkot Salatiga sejak tahun lalu terdapat jabatan penting setingkat eselon 2 yang kosong dan belum dilakukan pengisian.
Akhirnya, sejumlah jabatan penting dan teknis dijabat oleh pejabat lain dan merangkap sebagai Pelaksana Tugas (Plt).
Siapa nama-mama pejabat penting di Salatiga yang merangkap jabatan Plt termasuk di dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca Juga: Satu Orang Jadi Tersangka dalam Kasus Tewasnya Tiga Polisi di Way Kanan Lampung
inilah nama dan sosok dan jabatan definitif yang disandangnya.
