"Pemerintah Kabupaten Sukoharjo berkomitmen mendukung Operasi Ketupat Candi 2025. Kami berharap sinergi antar instansi dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama mudik dan perayaan Idul Fitri," ujarnya.
Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol Inf. Supri Siswanto, S.H., M.I.P., menekankan bahwa keamanan dan ketertiban selama mudik bukan hanya tugas Kepolisian dan TNI, tetapi tanggung jawab bersama.
"Tantangan kita tidak hanya di lapangan, tetapi juga di media sosial. Oleh karena itu, mari kita viralkan hal-hal positif terkait pengamanan mudik," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Sukoharjo, Iptu Doohan Octa Prasetya, S.Tr.K., S.I.K., CPHR, memaparkan proyeksi arus mudik dan balik Lebaran 2025.
"Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 27-29 Maret 2025, sementara arus balik pada 5-6 April 2025. Arus kendaraan diperkirakan meningkat 1,6% saat mudik dan 0,2% saat arus balik," jelasnya.
Kasat Lantas juga mengingatkan pembatasan operasional kendaraan sumbu tiga atau lebih selama periode mudik guna mengurangi kemacetan.
Jalur-jalur masuk ke Sukoharjo dari arah Semarang melalui exit tol Ngemplak, Banyudono, Bandara Adi Soemarmo, dan Kebakkramat juga akan dipantau ketat.
Kepala Dinas Perhubungan Sukoharjo, FX Toni Sri Buntoro menambahkan bahwa Dishub telah memetakan titik rawan kemacetan dan menyiapkan langkah antisipasi, termasuk mudik gratis 2025, ramp check kendaraan bersama Satlantas, pemasangan rambu portabel, dan penempatan personel di pos pengamanan.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan lancar bagi masyarakat Sukoharjo serta pemudik yang melintas. *