Hadi Sunyoto berharap, keberadaan Masjid Al-Hanif juga mampu membina anak-anak dan generasi muda agar terhindari dari semua bentuk kenakalan remaja.
Sementara itu pengajian buka puasa Ramadan Masjid Al-Hanif di Padukuhan Warak Kidul, juga berlangsung meriah dengan tausiyah Ustadz Aswan yang mencerahkan.
Ustadz Aswan dari Dai Internusa itu dalam tausiyahnya menekankan pentingnya meningkatkan kualitas sholat bagi umat muslim.
Dia mengatakan, kualitas sholat seseorang menunjukkan kualitas hubungan manusia dengan Allah SWT. Jika sholatnya masih bermasalah, maka hubungannya dengan Allah SWT juga masih bermasalah.
Ustadz Aswan menyebut, masih banyak orang ketika sholat pikirannya kabur memikirkan masalah lain.
Dia pun menggambarkan, jika suami memeluk istri namun membayangkan perempuan lain. Tentu saja, sang istri akan merasa sakit hati.
"Seperti itulah rasanya Allah ketika kita sholat, namun memikirkan masalah lain," katanya.
Ustadz Aswan kemudian mengungkapkan jika pikiran sering kabur ke mana-mana ketika sholat, karena memang dalam sholat itu ada syetan yang mengganggu.
Menurutnya, syetan bernama Khazab sering datang mengganggu pikiran manusia ketika sedang sholat agar tidak khusyuk.
Sementara itu, dia menyebut kualitas sholat seseorang juga bisa dilihat dari kemampuannya menahan amarah.
Menurutnya jika kualitas sholat seseorang sudah bagus, maka bisa mengendalikan amarah dan bersabar.
Demikian pula dengan keimanan seseorang, yang menurutnya bisa dirasakan. Manakala hati merasa bergetar saat menyebut nama Allah SWT, maka keimanan itu ada. Sekecil apapun getarannya.
Tausiyah Ustadz Aswan menjadi acara inti pengajian buka puasa Ramadan di Masjid Al-Hanif Sumberadi Mlati Sleman. Tentu saja juga acara buka puasa bersama setelah tiba waktunya.
Buka puasa bersama pun menjadi acara penutup pengajian Ramadan di Masjid Al-Hanif, yang dilanjut dengan sholat maghrib berjemaah. *
