Begini warga Gaza menyambut Ramadan di tengah puing bangunan dan ancaman kelaparan

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 07:30 WIB
Ilustrasi Jalur Gaza yang perlu segera proses rekonstruksi. ( ANTARA/foto-Anadolu)
Ilustrasi Jalur Gaza yang perlu segera proses rekonstruksi. ( ANTARA/foto-Anadolu)

Pembatasan bantuan juga mencegah masuknya 200.000 tenda dan 60.000 rumah mobil untuk warga Palestina yang mengungsi.

Fakta ini melanggar perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Israel.

Baca Juga: Puasa untuk menjaga keseimbangan hidup

Kota yang hancur

Setiap bagian Jalur Gaza menceritakan kisah kehancuran. Lingkungan yang dulunya berkembang pesat kini hancur menjadi puing-puing, sementara penduduknya terbunuh, mengungsi, atau terpaksa berjuang untuk bertahan hidup.

Namun, terlepas dari semua itu, warga Palestina tetap bertekad untuk menjalankan ibadah Ramadan.

Salat Tarawih akan diadakan di antara reruntuhan, dan doa akan dikumandangkan dari sisa-sisa masjid yang hancur.

Minggu lalu, Kementerian Agama di Gaza mengumumkan bahwa 1.109 dari 1.244 masjid di daerah kantong itu telah hancur total atau sebagian selama perang.

Lebih dari 1,5 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza mengungsi secara paksa karena kerusakan yang meluas akibat serangan Israel.

Gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan telah berlaku sejak bulan lalu, yang menghentikan sementara perang genosida Israel, yang telah menghancurkan Gaza dan merenggut nyawa lebih dari 48.360 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X