Praktik Politik Uang di Pilkada, 42 Persen Pemilih Mencoblos karena Iming-iming

photo author
- Minggu, 19 Januari 2025 | 22:30 WIB
Suasana rapat evaluasi Pilkada oleh KPU Temanggung. (Foto: Dok. Istimewa)
Suasana rapat evaluasi Pilkada oleh KPU Temanggung. (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Praktik money politics atau politik uang belum hilang di Pilkada 2024. Bahkan, mampu menggiring pemilih dalam menentukan pasangan calon yang dicoblos.

Survei menyebutkan, 42 persen pemilih di Kabupaten Temanggung menjatuhkan pilihan pada Pilkada 2024 karena faktor iming-iming yang di antaranya pemberian uang.

Hal itu mencuat pada rapat evaluasi Pilkada 2024 yang digelar KPU Temanggung.

Baca Juga: Istri Kombes Gatot Hendro Hartono jabat Kapolres Semarang

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono mengatakan hasil survei sebuah lembaga yang disampaikan pada Kesbangpol Temanggung, menyebutkan 42 persen pemilih karena faktor iming-iming.

"Survei 42 persen pemilih menjatuhkan pilihan karena iming-iming di antaranya uang," kata Djoko Prasetyono.

Rapat yang dilangsungkan Kamis (16/1) itu menghadirkan antara lain Ketua Bawaskab Temanggung Roni Nofriyadi, Kepala Kesbangpol Djoko Prasetyono, Kasat Intelkam Polres Temanggung AKP Himawan dengan moderator Jurnalis Kedaulatan Rakyat Arif Zaini Arrosyid.

Baca Juga: Kereta Gantung Dubai dan Balon Udara Cappadocia Jadi Dua Destinasi Anyar di Karanganyar yang Disiapkan The Lawu Group

Djoko menambahkan hasil survei tersebut menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah, KPU, Bawaslu, partai politik, organisasi masyarakat dan keagamaan termasuk jurnalis untuk memberikan edukasi pendidikan politik, sehingga pemilih rasional, dengan menjatuhkan pilihan berdasar program.

"Ini penting. Pemilih jangan sampai terpengaruh praktik politik uang," kata dia.

Ketua KPU Temanggung Henry Sofyan Rois mengatakan jajarannya optimalkan sosialisasi pilkada dan anti politik uang bersama Bawaslu, dan berbagai pihak.

Baca Juga: Ini Motif Duet Manusia Silver yang Tega Membunuh Dua Pengamen di Prambanan Klaten

"Ini menjadi keprihatinan bersama, jangan-jangan jika disurvei ulang, justru yang menjatuhkan pilihan karena uang lebih dari 42 persen," katanya.

Dia mengatakan pada Pilkada 2024, partisipasi pemilih di Temanggung berada pada nomor empat se-Provinsi Jawa Tengah. Urutan pertama Kabupaten Jepara (88 persen), Kabupaten Kudus (86 persen) dan Kabupaten Boyolali (85 persen).

"Setelah itu Kabupaten Temanggung dengan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 sebanyak 84,7 persen, kemudian di bawahnya Kabupaten Klaten 81 persen," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X