Bahkan buah naga baik yang daging merah, putih maupun kuning juga cukup tinggi pasarannya. Hasil panenan dari petani dalam jumlah banyak, misalnya dari Banyuwangi.
“Sedangkan mangga premium yang digemari konsumen, terutama varietas kiojay, Irwin, arum manis, miyazaki dan yuwen. Petaninya antara lain banyak di Pati, Solo dan Indramayu,” ungkap Ali.
Khususnya buah kelengkeng, sebutnya, paling mudah dipasarkan yakni varietas new crystal. Kalau pisang, terutama pisang emas kirana, dan untuk jeruk lebih banyak dipasarkan jeruk asal Medan, Jember serta Malang.
Ia pun optimis, buah-buah hasil produksi petani Indonesia pada 2025 akan semakin banyak dicari, tak kalah dengan buah import dan diharapkan banyak yang bisa diekspor ke beberapa negara.
Sehingga, ada keinginan pula suatu saat ia bisa bersinergi dengan sejumlah menggelar semacam workshop terkait buah lokal/hasil produksi petani Indonesia.
“Semangat membudidayakan, memasarkan hingga mengkonsumsi aneka buah hasil produksi petani Indonesia penting untuk terus dibudayakan alias dikampanyekan di masyarakat, baik secara offline maupun online,” tandas Ali.*