HARIAN MERAPI - Saat menyambangi Pasar Sentral Gamping di kawasan Jalan Wates Sleman akan menemukan beberapa pemilik usaha jual-beli aneka buah.
Di antara mereka ternyata ada kakak beradik dan lokasi usahanya berdekatan. Keduanya lebih memilih memasarkan buah-buah hasil produksi (panenan) para petani Indonesia.
Artinya menghindari jual-beli aneka buah impor. Bahkan, semangat juga dalam mengkampanyekan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi buah lokal hasil panenan petani di Indonesia.
Adapun nama kakak beradik tersebut, yaitu Syaiful Muaji dan Ali Wachid. Aneka buah yang biasa dipasarkan, misalnya semangka, melon, alpukat, mangga, jeruk, pepaya, salak, pisang, buah naga, nanas dan kelengkeng.
Baca Juga: Siswa SD di Boyolali Nikmati Makan Bergizi Gratis Sambil Tersenyum Lebar: Bisa Hemat Uang
Meski, sebagian jenis tanaman buah pada awalnya berasal dari luar negeri, namun seiring perjalanan waktu bisa dibudidayakan dengan baik oleh petani-petani di Indonesia.
“Kami bisa mendapat setoran aneka buah hasil produksi petani-petani dari berbagai daerah di Indonesia. Selain dari petani langsung, ada pula dari pengepul buah,” ungkap Syaiful, baru-baru ini.
Ia mencontohkan, sebagian varietas tanaman alpukat awalnya ada yang dari luar negeri, namun akhirnya dapat pula dibudidayakan di Indonesia.
Wajar saja, jika varietas atau jenis alpukat di pasaran cukup beragam. Apalagi saat ada panen raya alpukat dari sebagian daerah. Adapun jenis alpukat, antara lain ada aligator, pluwang, kendhil, mentega dan miki.
Baca Juga: Siswa Kursus Dibimbing Manfaatkan AI, Pj Bupati Karanganyar: Angkatan Kerja Perlu Tingkatkan Skill
Ditambahkan, aneka buah panenan petani di Indonesia sampai ke pasaran tak butuh waktu lama. Artinya pula, buah-buahan tersebut dijual dalam kondisi lebih segar dan diharapkan banyak diperoleh manfaat kesehatannya.
Ali Wachid pun lebih mantap jual-beli aneka buah yang ditanam dan di panen para petani di Indonesia. Ia sendiri maupun bermitra dengan petani, banyak menanam pepaya California yang banyak disenangi berbagai kalangan.
“Di tempat usaha saya, kompleks Pasar Sentral Gamping, paling tinggi pasarannya pepaya California dan disusul pepaya Cikita. Setelah itu beberapa jenis melon premium, lalu semangka non-biji,” paparnya.
Setelah itu, lanjut Ali, alpukat terutama jenis siger dari Lampung, miki, TA21, alligator dan kelud. Jenis-jenis alpukat tersebut sudah banyak dibudidayakan petani di Indonesia terutama di dataran rendah.
