HARIAN MERAPI - Sebagian pemilik usaha UMKM senang memelihara satwa, sebab juga dapat untuk menyalurkan hobi ataupun menjadi hiburan tersendiri.
Salah satunya, juragan bakso asal Wonosari Gunungkidul, Suwasdi yang senang memelihara ikan bawal dan nila.
Pemilik lima warung bakso, mie ayam dan soto ini menyewa lima kolam ikan di kawasan Sidoagung Godean Sleman, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Baca Juga: Andika Tumbang di Kandang Banteng, Bambang Pacul: Cuaca Sedang Tidak Baik-baik Saja
Saat ini, dua kolam sedang tak aktif, sedangkan yang tiga untuk memelihara bawal dan nila (dicampur).
Mulai dari benih, hingga ukuran konsumsi atau siap panen, baik bawal maupun nila membutuhkan waktu rata-rata lima bulan.
Hasil panenan biasa dibeli bakul ikan, bisa untuk konsumsi maupun ditebar di kolam pemancingan.
“Sebagian yang tak terambil bakul ikan, termasuk ukuran ikan masih belum layak, biasa masih ditinggal di kolam. Saya pelihara lagi dengan baik, jika mancing mania mau memborong untuk dipancing saya persilakan,” ungkapnya, baru-baru ini.
Baca Juga: Perolehan Suara Dokter Hasto Wardoyo Meroket, PDIP: Kawal Kemenangan Pilkada Kota Yogyakarta
Setiap kolam dengan ukuran 5 x 10 meterpersegi, sebut Wasdi, rata-rata dapat digunakan untuk memelihara kisaran 1.500 ekor bawal dicampur dengan sekitar 500 ekor nila.
Jika bisa rutin diberi pakan berkualitas, ikan akan gemuk-gemuk atau bobotnya maksimal saat dipanen.
Menurutnya, salah satu jenis pakan yang rutin diberikan, yakni limbah dari warung bakso.
Baca Juga: Luhut : Kenaikan PPN 12 persen pada 2025 hampir pasti diundur
Ia sendiri memulai usaha membuka warung bakso sejak 1992 silam. Waktu itu, harga bakso masih Rp 450 per mangkok dan mie ayam Rp 350 per mangkok.