HARIAN MERAPI- Penantian yang panjang telah dijalani warga dan Pemkot Salatiga untuk bisa diwujudkannya exit tol dan in Tamansari Salatiga oleh pemerintah pusat dan Trans Marga Jateng.
Setidaknya, usaha dan upaya mewujudkan exit tol yang akses langsung ke dalam Kota Salatiga dilakukan sejak kurang lebih 8 tahun.
Bahkan Pemkot Salatiga sudah membebaskan lahan milik warga untuk pintu masuk tol dari Kota Salatiga ke arah Semarang-Jakarta.
Kemudian setelah penyediaan tanah oleh Pemkot Salatiga kemudian muncul lagi kendala yang ketika itu lahan milik Kabupaten Semarang yang luasnya hanya kurang lebih 600 meter yang menjadi kendala dan susah terselesaikan tinggal membayar ganti rugi tanah milik aset Pabelan, Kabupaten Semarang.
Kabar baik kepastian pembangunan proyek exit tol Tamansari ini, di Kota Salatiga ini diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Salatiga, Agung Hendratmiko dihubungi melalui telepon, Kamis (14/11/2924).
"Sudah ada kabar baik dari pemerintah pusat dan arahan Dirjen Bina Marga ke TMJ dan diteruskan kepada Bappeda Salatiga. Intinya terkait ganti rugi tanah kena dampak (TKD) seluas yang kurang lebih 600 meter segera proses biaya penggantinya. Semoga awal 2025 sudah mulai dikerjakan, " katanya.
Baca Juga: Bank BPD DIY Serahkan Bantuan Mesin Penggiling Sampah saat Peresmian TPST Modalan
Diketahui pintu exit tol Semarang-Solo di Jalan Pattimura Salatiga yang terletak di Nogosaren Salatiga menjadi kepentingan akses Kota Salatiga.
Dengan diwujudkannya akan meningkatkan perekonomian Kota Salatiga. *