HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menerima Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah lembaga berupa 1.472 titik Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).
Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani didampingi Sekda Salatiga, Wuri Pujiastuti menandatangani perjanjian hibah antara Pemkot Salatiga dengan Lembaga Pengelola Proyek Forum Budaya Dunia Heritages (LPPFBDH) tentang Hibah Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya di Ruang Kaloka Gedung Setda Salatiga, Senin (21/10/2024).
Hibah daerah untuk Kota Salatiga ini berupa CSR 1.472 titik lampu PJUTS tahun 2024 dalam penyaluran penerangan di Kota Salatiga, khususnya pada fasilitas-fasilitas umum yang belum terjangkau optimal. Seperti sekolah, lapangan, perumahan, bumi perkemahan, taman kota, jalan inspeksi, jalan/gang kampung dan lainnya.
Baca Juga: AHY Ungkap Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Bawahi Lima Kementerian
Yasip berharap, dengan adanya CSR PJUTS tersebut akan menghemat pembayaran listrik LPJU sekaligus menanggulangi PJU liar/yang tidak sesuai ketentuan.
Selanjutnya ia berharap agar OPD terkait, baik DLH maupun pemangku wilayah (Camat dan Lurah) bisa ikut mengawal dan mendukung program tersebut. Kemudian dapat memberikan arahan bagi masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat hibah yang sudah diberikan.
“Sudah saatnya bertransisi dari sumber energi fosil ke energi terbarukan. Apalagi Indonesia adalah negara yang berkelimpahan sumber daya alam, seperti sinar matahari, air, angin dan panas bumi," kata Yasip.
Baca Juga: Inilah 5 Srikandi di Pemerintahan Prabowo
Transisi ke energi terbarukan bukan hanya mengikuti tren global, namun adalah langkah strategis yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan, masyarakat, dan bumi secara keseluruhan.
Yasip atas nama Pemkot Salatiga menerima penyerahan miniatur lampu PJUTS, dari Ketua LPPFBDH, Ari Kuntadi.
Sementara, Amir Jatmiko PT dari Fajar Mitra Kridha Abadi selaku pihak ketiga pada pengadaan 1.472 titik lampu PJUTS di Kota Salatiga menuturkan bahwa, kualitas material lampu PJUTS menjadi sangat penting, karena keberadaannya akan dipakai selama mungkin.
Menurutnya, umur teknisnya bisa puluhan tahun, namun demikian ada hal-hal teknis yang perlu perawatan dari pihak Pemkot Salatiga, yakni lampu. Oleh karena itu ia berharap, 1.472 titik lampu PJUTS tersebut bisa dirawat secara bersama-sama oleh masyarakat. *