HARIAN MERAPI – Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan semakin meningkat, termasuk dalam sektor kesehatan. Isu ini tidak hanya mencakup pengelolaan limbah medis, tetapi juga penggunaan bahan farmasi yang lebih ramah lingkungan.
PAFI Bondowoso, sebagai salah satu organisasi farmasi terdepan, telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan secara lingkungan.
Langkah ini penting untuk diikuti, khususnya bagi para mahasiswa farmasi yang sedang mempersiapkan masa depan karier mereka di dunia kesehatan.
Baca Juga: Tantri Kotak kenang Nike Ardilla lewat penampilan spesialnya
Melalui inisiatif “Farmasi Hijau”, PAFI Bondowoso berupaya mendekatkan para profesional kesehatan pada konsep keberlanjutan di bidang farmasi. Salah satu aspek utamanya adalah penggunaan bahan-bahan farmasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kamu pasti sudah sering mendengar tentang bagaimana bahan-bahan kimia dalam farmasi dapat berdampak buruk pada lingkungan. Nah, PAFI Bondowoso melalui situsnya, pafibondowoso.org, memperkenalkan konsep “green pharmacy”, yang bertujuan untuk meminimalkan dampak buruk tersebut.
PAFI Bondowoso mengajak para tenaga kesehatan, terutama di bidang farmasi, untuk lebih bijak dalam memilih bahan-bahan farmasi. Misalnya, dengan mendorong penggunaan bahan aktif yang lebih mudah terurai secara alami dan tidak menimbulkan pencemaran air maupun tanah. Beberapa bahan kimia dalam obat-obatan memiliki sifat residu yang bertahan lama dan akhirnya mencemari lingkungan ketika dibuang sembarangan.
Dalam konteks ini, organisasi mengedukasi para anggotanya tentang pentingnya riset dan pengembangan obat-obatan yang memiliki siklus hidup lebih ramah lingkungan.
Rantai pasokan farmasi pun mulai diarahkan untuk menggunakan metode yang lebih berkelanjutan, mulai dari proses produksi hingga distribusi. Situs pafiBondowoso.org bahkan memfasilitasi diskusi terbuka mengenai bahan alternatif yang lebih hijau.
Pengelolaan Limbah Medis: Tantangan dan Solusi
Tak bisa dipungkiri, limbah medis menjadi masalah besar dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Jika dikelola dengan tidak tepat, limbah medis, khususnya limbah farmasi, dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat. PAFI Bondowoso menyadari hal ini dan telah mengembangkan berbagai inisiatif untuk mengelola limbah medis secara lebih bertanggung jawab.
Baca Juga: Hujan mendadak datang, petani tembakau di Grogol dibuat kelabakan karena khawatir tanaman rusak
Salah satu inisiatifnya adalah mendorong implementasi standar pengelolaan limbah medis yang sesuai dengan regulasi nasional. Dengan demikian, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya dapat lebih peduli terhadap limbah yang mereka hasilkan. Kamu sebagai mahasiswa farmasi juga harus mulai menyadari pentingnya ini karena pengelolaan limbah medis tidak hanya menjadi tugas instansi kesehatan, tetapi juga individu.