Mengapa obat antibiotik harus dikonsumsi sampai tuntas, begini penjelasan apoteker

photo author
- Jumat, 30 Agustus 2024 | 12:00 WIB
Konsumen memilih produk kesehatan di Apotek Kimia Farma di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (7/7/2023)  (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.)
Konsumen memilih produk kesehatan di Apotek Kimia Farma di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (7/7/2023) (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.)



HARIAN MERAPI - Ini saran dari apoteker tentang penggunaan atau konsumsi obat antibiotik.


Apoteker menyarankan agar konsumsi antibiotik harus sampai tuntas agar bakteri yang menginfeksi tubuh dapat dibasmi secara sempurna.


Saran terrsebut disampaikan apoteker lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Windi Wikandari dalam sebuah diskusi daring dipantau di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Inilah tiga hal penting untuk mencegah anak kecanduan gawai


"Antibiotik itu kan anti-bakteri berarti kita sedang terinfeksi bakteri, bakteri itu adalah makhluk hidup yang dimana kita butuh waktu untuk mematikan secara sempurna, mati total," katanya .

Dia menjelaskan jenis-jenis bakteri yang menginfeksi tubuh memiliki jangka waktu yang berbeda-beda untuk membuatnya dalam kondisi musnah sepenuhnya.

"Ada yang butuh waktu lima hari, ada yang butuh waktu tujuh hari, ada yang butuh waktu 14 hari, bahkan ada yang butuh waktu 6-12 bulan. Itu sudah diteliti bahwa bakteri tertentu ini bisa mati dalam jangka waktu tersebut," katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan jangan sampai obat antibiotik berhenti diminum sebelum akhir periode konsumsi, meskipun gejala penyakit yang diderita sudah menurun atau hilang.

Baca Juga: BRI Terus Berinovasi, Gandeng UI Kembangkan Community Branch, UI-BRIWORK Startup Center , Siap Lahirkan Pengusaha Muda Sukses

Gejala penyakit yang berkurang, kata Windi, karena bakteri sedang dalam fase dormansi atau tidak aktif secara metabolik dan melindungi diri dari kerusakan yang disebabkan oleh berbagai hal, termasuk antibiotik.

Oleh karena itu, mengonsumsi antibiotik tidak sampai tuntas justru akan membuat bakteri tersebut aktif kembali dengan kekebalan yang lebih kuat terhadap antibiotik yang sama.

"Masalahnya, jika bakteri sudah kebal antibiotik pertama kita harus minum dalam waktu yang lebih panjang. Misal, udah resisten obat TB yang (semula minum) enam bulan tadi, harus minum 12 bulan, atau minum lebih lama lagi, bisa lebih panjang dari 12 bulan. Harga yang dibutuhkan semakin lebih tinggi lagi kalau kita terkena resistensi anti-mikroba," katanya.

Windi menganjurkan konsumsi obat antibiotik sesuai dengan anjuran dokter dan diminum tepat waktu sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak menjadi lebih banyak.

Baca Juga: Dua perlintasan kereta api sebidang di Kulon Progo-Sukoharjo, ini alasan Daop 6 Yogyakarta

"Jadi kita memastikan biar tidak ada kesempatan berkembang biak. Kita harus minumnya di saat yang tepat, jadi saat obat mau habis dalam tubuh kita harus isi lagi dalam jangka waktu yang tepat, dalam jumlah yang pas. Itu akan mematikan bakteri secara tuntas," katanya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X