HARIAN MERAPI - Garda Revolusi Iran (IRGC) melakukan serangan ke wilayah Israel dengan menembakkan rudal-rudal balistiknya, pada Selasa, 1 Oktober 2024.
IRGC menyatakan serangan itu merupakan aksi pembalasan atas peristiwa pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.
Dikutip dari Reuters, perintah penembakkan rudal-rudal ke Israel itu dikeluarkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Baca Juga: Kasus temuan tujuh jasad di Kali Bekasi, Polisi : Tidak ada pelanggaran disiplin dan kode etik
Perintah itu dikeluarkan Khamenei usai pernyataan Israel yang mengatakan Nasrallah akhirnya terbunuh.
"Nasib wilayah ini akan ditentukan oleh kekuatan perlawanan, dengan Hizbullah di garis terdepan," tulis pengumuman Israel pada Sabtu, 28 September 2024 lalu.
Meninggalnya Nasrallah merupakan pukulan telak bagi Iran, karena sosoknya berpengaruh dalam membangun kekuatan Hizbullah yang berhubungan erat dengan kelompok sekutu Teheran di Timur Tengah.
Lantas seberapa besar serangan Iran, dan bagaimana dampak dari serangan tersebut bagi Israel? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Baca Juga: MU masih 'jeblok' Erik ten Hag bilang begini....
Serangan 'Brutal' Iran di Langit Israel
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim serangan itu berupa peluncuran rudal balistik sebanyak 200 buah.
Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengungkap peta serangan peluncuran ratusan rudal balistik itu dari Iran.
Baca Juga: Vadel Bajideh diminta jawab 20 pertanyan dari penyidik terkait persetubuhan anak
Sejumlah rudal itu ada yang mengarah ke pangkalan udara Nevatim yang diduga merupakan markas besar badan mata-mata Mossad di dekat Tel Aviv.