Begini Sekjen PBB menyebut krisis Gaza yang tak kunjung usai

photo author
- Rabu, 25 September 2024 | 13:30 WIB
Suasana Majelis Umum ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum pada Sidang ke-79 Majelin Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (24/09/2024).  (ANTARA/Tangkapan layar UN Web TV)
Suasana Majelis Umum ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum pada Sidang ke-79 Majelin Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (24/09/2024). (ANTARA/Tangkapan layar UN Web TV)



HARIAN MERAPI - Krisis di Jalur Gaza belum juga berakhir dan mengundang keprihatinan dunia internasional, termasuk PBB.


Israel terus melancarkan serangan ke wilayah tersebut dan membunuh warga sipil terutama anak-anak dan perempuan.


Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut krisis Gaza sebagai “mimpi buruk yang tak kunjung usai” dalam pidato di sesi Debat Umum pada Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa.

Baca Juga: Hasil penelitian dosen UMBY, nano kunyit serbuk bikin daging ayam KUB bebas residu antibiotik dan rendah kolesterol

Guterres mengutuk aksi kekerasan 7 Oktober yang digencarkan Hamas, tetapi secara tegas menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak layak merasakan penderitaan akibat Israel.

“Dan tidak ada hal yang bisa membenarkan hukuman kolektif bagi bangsa Palestina,” ujar dia.

Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah dari peserta forum yang hadir di aula Majelis Umum.

“Kecepatan dan cakupan dari pembunuhan serta perusakan di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat Sekretaris Jenderal. Lebih dari 200 orang staf kami terbunuh, banyak di antaranya bersama keluarga mereka,” papar Guterres.

Guterres memperingatkan, kondisi di Lebanon saat ini berada “di pinggir jurang”, dan masyarakat dunia seharusnya khawatir akan hal itu.

Baca Juga: Profil Adi Bayu Kristanto yang Ditunjuk sebagai Penjabat Sementara Bupati Bantul

Ketegangan terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak Senin (23/9) yang berlanjut hingga Selasa (24/9).

Serangan itu merenggut lebih dari 500 nyawa termasuk perempuan dan anak-anak, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dikutip berbagai media internasional.

“Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan masyarakat dunia tidak boleh menjadikan Lebanon seperti Gaza,” kata Guterres.

Sekjen PBB mengajak agar seluruh dunia menyerukan gencatan senjata, dan pembebasan segera para sandera, serta mulainya pembahasan Solusi Dua Negara.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X