HARIAN MERAPI - Jalan menuju damai di Gaza makin berliku. Apalagi, menurut Sekjen PBB Antonio Guterres, baik Israel maupun Hamas tidak tertarik soal gencatan senjata di Gaza.
Sementara Israel terus melancarkan serangan ke Gaza dan menewaskan warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan.
"Baik Israel maupun Hamas sebenarnya tidak menginginkan gencatan senjata. Maksud saya, apa yang dirundingkan cukup masuk akal dan kedua pihak seharusnya berada dalam posisi untuk menerima. Hingga kini, kami melihat bahwa setiap kali ada perkembangan baru, muncul beberapa rintangan baru," ungkap Guterres
Baca Juga: Afgan Pukau Penonton Pestapora 2024 dengan Lagu-lagu Hitsnya
"Bagi saya jelas bahwa kedua pihak tidak tertarik pada gencatan senjata dan itu menjadi sebuah tragedi sebab ini adalah perang yang harus dihentikan," tambahnya dalam wawancara dengan CNN.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menghadapi serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berasal dari Jalur Gaza.
Di waktu bersamaan, pejuang Hamas menyusup ke daerah-daerah perbatasan, menembaki anggota militer dan warga sipil serta melakukan penyanderaan.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Menjauh dari Kejaran Bagnaia
Otoritas Israel menyebutkan sekitar 1.200 orang tewas selama terjadi serangan tersebut.
Angkatan bersenjata Israel (IDF) meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza seraya mengumumkan pengepungan penuh terhadap daerah kantong tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu sudah mencapai 41.000 orang lebih.*