Serangan Israel di Lebanon banyak menewaskan anak, begini reaksi UNICEF

photo author
- Minggu, 22 September 2024 | 09:45 WIB
 Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024). ( ANTARA FOTO/Xinhua/Ali Hashisho)
Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024). ( ANTARA FOTO/Xinhua/Ali Hashisho)



HARIAN MERAPI - Serangan Israel ke Lebanon mengakibatkan banyak warga sipil, terutama anak terbunuh.


Atas kondisi ini Direktur Eksekutif Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Catherine Russell menyatakan terpukul dan sangat prihatin.

"Saya terguncang dengan laporan yang menyebutkan sedikitnya lima anak tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan pekan ini di #Lebanon," kata Catherine Russell di platform media sosial X.

Baca Juga: Semua karyawan Edupark Intanpari Karanganyar dilibatkan di Venue untuk dukung pelaksanaan cabor renang Peparnas XVII 2024

Ia menambahkan bahwa setidaknya 25 anak dilaporkan tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka dalam 11 bulan terakhir.

"Eskalasi ini menempatkan lebih banyak anak dalam risiko kematian, cedera, dan ketakutan. Peningkatan permusuhan ini mengancam anak-anak di Lebanon dan sekitarnya. Ini harus segera dihentikan," tambah Russell.

 

Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel pada Jumat (20/9) di wilayah pinggiran Selatan Beirut meningkat menjadi 37 orang, menurut kementerian kesehatan Lebanon.

Serangan tersebut terjadi setelah perangkat genggam dan penyeranta (pager) yang digunakan kelompok Hizbullah meledak pada Selasa dan Rabu di Lebanon, menewaskan setidaknya 37 orang, termasuk anak-anak.

Baca Juga: Konkurs seni suara alam perkutut maupun puter digeber di Jogja pada September 2024, berikut di antaranya

Selain itu, lebih dari 3.000 orang terluka.

Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang mematikan Israel di Jalur Gaza.

Perang Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 41.300 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X