Uji coba makan bergizi gratis di Salatiga. Sekolah dapat jatah satu kali, jumlah siswa 31.185 anak

photo author
- Rabu, 11 September 2024 | 19:48 WIB
Kadisdik Salatiga, Nunuk Dartini saat Mendampingi Pj Walikota Salatiga Yasip Khasani ketika gladi bersih MBG.  (Dok Prokompim Salatiga )
Kadisdik Salatiga, Nunuk Dartini saat Mendampingi Pj Walikota Salatiga Yasip Khasani ketika gladi bersih MBG. (Dok Prokompim Salatiga )

HARIAN MERAPI - Uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di Salatiga yang bakal dimulai, Kamis (12/9/2024) memberikan makan gratis untuk 31.185 siswa SD sampai SMP baik negeri maupun swasta, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (Mts) Se-Kota Salatiga.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Salatiga, Nunuk Dartini kepasa wartawan mengatakan, setiap sekolah dalam uji coba ini mendapat kesempatan uji coba satu kali, pelaksanaan mulai Kamis (12/9) sampai dengan Senin (30/9).

"Per hari dilaksanakan di 9 sekolah," kata Nunuk Dartini, Rabu (11/9/2024).

Diketahui launching uji coba program makanan bergizi gratis ini digelar Salatiga di SMP 2 Salatiga, Kamis (12/9/2024).

Baca Juga: Menag : Silakan Pansus Haji DPR buka penyelidikan dugaan konspirasi dalam penyelenggaraan Ibdah Haji 2024

Sementara itu para orang tua siswa beberapa waktu belakangan memburu kotak bekal makan 4 sekat untuk kepentingan MBG.

"Banyak pembeli yan memburu tempat bekal makan 4 sekat yakni untuk lauk, sayur, nasi dan buah, " kata salah satu pegawai di toko swalayan besar di Salatiga.

Diketahui Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Yasip Khasani mengungkapkan dengan program makan bergizi gratis untuk siswa SD dan SMP di Salatiga, arang tua hemat kurang lebih Rp 70 miliar.

"Setiap anak SD seharga Rp 15 ribu, sedangkan untuk anak SMP dengan harga Rp 16 ribu sebelum dengan susu. Susu ada sendiri, untuk anak SD berbeda dengan susu untuk anak SMP,” tandas Yasip saat gladi bersih launching Program MBG Salatiga, Senin (9/9).

Baca Juga: Heroe Poerwadi adalah Ketua PMI Kota Yogyakarta yang sah

Dengan program MBG, Yasip berharap selain anak-anak menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih, juga memunculkan multiplier effect yang luar biasa.

Multiplier effect yang pertama adalah, orang tua tidak perlu lagi memberikan bekal makan siang.

Kedua, apabila penyediaan untuk makan siang ini dilakukan oleh UMKM, akan menyebabkan ekonomi di masyarakat akan menggeliat lagi.

Baca Juga: MTQ tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Sleman, Danang Harap Generasi Muda Semakin Cinta Al-Qur'an

Sebab, dengan Rp15.000 per anak SD dan Rp16.000 per anak SMP yang dilakukan sepanjang tahun, diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 70 sampai Rp 85 miliar rupiah.

Berarti kalau kita hitung rata-rata orang tua memberikan bekal kepada anaknya senilai itu, berarti sudah ada penghematan untuk seluruh warga Kota Salatiga yang punya anak SD dan SMP sekitar Rp 70 Miliar rupiah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X