Akibat aksi mogok umum, Bandara Israel lumpuh, tekan PM Benjamin Netanyahu penuhi kesepakatan dengan Palestina

photo author
- Senin, 2 September 2024 | 11:30 WIB
aksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan sudah mengajukan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan” yang dilakukannya di Jalur Gaza.  (ANTARA/Anadolu )
aksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan sudah mengajukan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan” yang dilakukannya di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu )



HARIAN MERAPI - Pemerintahan Israel diguncang aksi mogok massal yang menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.


Bandara internasiona Israel pun lumpuh dan menghentikan semua kedatangan maupun keberangkatan pada Senin ini.


Bandara Ben Gurion ditutup dan semua lepas landas serta pendaratan dihentikan pada pukul 8 pagi (0500GMT), menurut seorang juru bicara serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut.

Baca Juga: Kontes Kambing dan Domba Piala Gubernur DIY, Momot Cemot datang dengan digendong pemiliknya yang berprofesi sebagai bidan

Namun, juru bicara tersebut tidak memerinci kapan operasi bandara akan dilanjutkan.

Arnin Bar-David, Kepala Federasi Pekerja Histadrut, menyerukan aksi mogok umum pada hari Senin untuk menekan pemerintah Israel agar mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.

Seruan tersebut muncul beberapa jam setelah tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah menemukan jenazah enam sandera dari Jalur Gaza selatan.

Baca Juga: Pengaspalan Ruas Jalan Jejeran - Pleret angkat ekonomi masyarakat

Harian Israel Haaretz, mengutip sumber Israel, menyebutkan tiga dari enam sandera tersebut seharusnya dibebaskan pada tahap pertama dari kesepakatan pertukaran tahanan yang saat ini sedang dinegosiasikan.

"Mereka tercantum dalam daftar yang diserahkan pada awal Juli. Sebenarnya mungkin untuk membawa mereka kembali dalam keadaan hidup," kata sumber tersebut.

Hamas mengatakan bahwa keenam sandera itu tewas akibat serangan udara Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Juga: Hari Kedua Lomba Perkutut Piala Raja Hamengku Buwono 2024, Putra Kadur dan Desi Ratnasari Reborn Raih Nilai Tertinggi

Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza, beberapa di antaranya diyakini sudah tewas.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan, gencatan senjata, dan memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Namun, upaya mediasi terhambat karena Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X