DPRD Sukoharjo imbau petani sesuaikan pola tanam di musim kemarau

photo author
- Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:55 WIB
Musim kemarau menyebabkan areal pertanian di kecamatan Jakenan mengalami kekeringan. (Foto : Alwi Alaydrus)
Musim kemarau menyebabkan areal pertanian di kecamatan Jakenan mengalami kekeringan. (Foto : Alwi Alaydrus)

HARIAN MERAPI - DPRD Sukoharjo mengimbau petani tidak memaksakan diri tanam padi ditengah kondisi kering dampak musim kemarau.

Petani bisa menanam tanaman pangan lain yang lebih tahan panas dan tidak membutuhkan banyak air. Penyesuaian pola tanam dilakukan untuk menekan risiko kerugian dan tetap bisa panen menambah stok pangan.

Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi, Selasa (13/8/2024) mengatakan, kondisi kering dampak musim kemarau sekarang dirasakan masyarakat.

Dampaknya seperti dirasakan di wilayah rawan kekeringan dimana warga mulai kekurangan air bersih akibat debit air sumur berkurang drastis. Kekeringan juga dirasakan petani dimana sulit mendapatkan air yang selalu mengandalkan hujan.

Baca Juga: Menuju Pilkada Pati 2024, Diperkirakan Akan Muncul Nama Baru Bacawabup yang Merupakan Kepala Desa

"Khusus untuk petani DPRD Sukoharjo bisa menyesuaikan pola tanam ditengah kondisi kering musim kemarau. Cuaca panas berdampak sulit mendapatkan air dan sawah terdampak kekeringan. Artinya petani diimbau bisa menanam tanaman pangan lain seperti palawija dan tidak memaksakan padi," ujarnya.

Wawan menjelaskan, imbauan dilakukan DPRD Sukoharjo kepada petani dengan harapan bisa meminimalisir risiko kerugian akibat tingginya biaya tanam dan gagal panen apabila memaksakan menanam padi ditengah kondisi kering musim kemarau.

Petani saat ini bisa menanam palawija seperti jagung, kacang, kedelai, singkong, ketela dan lainnya. Alternatif lainnya seperti tanaman buah semangka dan melon.

"Pola tanam bisa disesuaikan petani dan sepertinya petani sudah memahami kondisi alam. Tidak hanya palawija dan buah saja, bahkan ada petani seperti di wilayah Kecamatan Gatak disana saat kering musim kemarau lebih memilih menanam tanaman tembakau," lanjutnya.

Baca Juga: Usai Liga Perkutut Prabukusumo Jogja, Kung Mania Antusias Ikut Ngerek Bareng dan Disediakan Tongseng Kambing

DPRD Sukoharjo berharap dengan penyesuaian pola tanam juga membuat petani tetap mendapatkan pendapatan dan keuntungan lebih. Sebab tanaman yang ditanam tetap bisa panen dengan hasil maksimal.

"Beberapa wilayah sudah memiliki sumber air seperti sumur dalam. Disana bisa tanam padi. Tapi yang belum ada maka tetap bisa menanam tanaman non padi," lanjutnya.

DPRD Sukoharjo meminta kepada Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo untuk turun membantu petani. Bantuan dilakukan seperti pendampingan dan penyuluhan kepada petani sekaligus membantu kebutuhan pengairan disaat musim kemarau.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, kondisi tanaman padi di wilayah Kabupaten Sukoharjo masih normal. Artinya kebutuhan tanam padi untuk petani salah satunya air sudah terpenuhi ditengah cuaca panas musim kemarau seperti sekarang ini.

Baca Juga: KPU Salatiga Turun ke Pasar, Sosialisasi Pilkada 2024, Ini Tujuannya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X