Kemarau Rawan Kekeringan di Sukoharjo, Debit Air Bersih Sumur Warga di 17 Desa Terus Turun

photo author
- Rabu, 17 Juli 2024 | 14:30 WIB
 Ilustrasi: Musim kemarau mulai terasa di Sukoharjo yang mengakibatkan debit air bersih menurun. (ANTARA FOTO/Fauzan)
Ilustrasi: Musim kemarau mulai terasa di Sukoharjo yang mengakibatkan debit air bersih menurun. (ANTARA FOTO/Fauzan)

HARIAN MERAPI - Debit air bersih sumur warga di 17 desa rawan kekeringan terus mengalami penurunan. Kondisi tersebut terjadi dampak dari cuaca panas.

Diperkirakan warga tersebut akan kekurangan air bersih saat puncak kemarau periode September hingga November mendatang. Petugas masih terus memantau kondisi warga dan perubahan cuaca.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Rabu (17/7/2024), kondisi cuaca mengalami perubahan drastis dan sulit diprediksi.

Baca Juga: Politisi Santri Siap Bangun Jember, Gus Fawait: Perlu Ada Lompatan yang Jelas!

Sebelumnya di saat kemarau beberapa waktu lalu masih sempat turun hujan akibat anomali cuaca. Namun demikian, hujan tersebut tidak terlalu besar dampaknya bagi warga.

Sebab kondisi lingkungan tetap kering dan hujan hanya membahasi permukaan tanah saja dan tidak berpengaruh pada penambahan debit air bersih sumur warga.

Sedangkan kondisi sekarang kemarau dengan cuaca panas dan suhu dingin pada malam hari. Kondisi tersebut tetap sama saja karena berdampak kering akibat tidak ada hujan turun.

"Secara umum kondisi sekarang kemarau dan memang cuaca sulit diprediksi. Yang jelas berdasarkan hasil pemantauan kemarau sudah berdampak pada penurunan debit air bersih sumur warga," ujarnya.

Baca Juga: Sultan Tegaskan Kontrak dengan Individu Pedagang Teras Malioboro 2 Hanya Berlangsung Dua Tahun

Penurunan debit air bersih warga terjadi selain cuaca panas kemarau juga tidak ada hujan turun secara rutin. Petugas sudah memantau dan memetakan wilayah di 17 desa rawan kekeringan.

Data BPD Sukoharjo diketahui total ada 17 desa rawan kekeringan di Kabupaten Sukoharjo tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu.

Data BPBD Sukoharjo diketahui wilayah rawan kekeringan tinggi di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco.

Baca Juga: Golkar Beberkan Keputusan Jusuf Hamka Jadi Cawagub Jakarta Tergantung Kaesang

Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Puron. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X