Sepanjang tahun 2024 terjadi 12 laka air, wisatawan yang berkunjung ke pantai Bantul diminta waspadai palung laut

photo author
- Jumat, 12 Juli 2024 | 20:25 WIB
Waspadai palung laut yang ada di kawasan pantai selatan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta  (ANTARA/Hery Sidik)
Waspadai palung laut yang ada di kawasan pantai selatan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

HARIAN MERAPI - Wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai selatan diminta mewaspadai palung laut atau cekungan dasar laut yang ada di tepi pantai guna mencegah atau mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut maupun terseret arus.

"Kami sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai selatan supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar," kata Kasi Humas Kepolisian Resor (Polres) Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangannya di Bantul, Jumat (12/7/2024).

Imbauan itu menyusul adanya kejadian kecelakaan air sebanyak 12 kasus, baik kecelakaan sungai maupun laut selama Januari sampai Juli 2024. Dari kasus tersebut, pihaknya mencatat enam orang meninggal, sehingga masyarakat agar mewaspadai bahaya saat beraktivitas di air.

Baca Juga: Polda DIY laksanakan sertijab 5 Pejabat Utama, berikut daftarnya

Menurut dia, kawasan pantai selatan Bantul seperti Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Parangkusumo, Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, Pantai Baru dan pantai selatan lainnya, menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan.

Di antaranya berupa palung di sejumlah titik pesisir pantai, sehingga apabila pengunjung pantai yang tidak bisa berenang saat berada di sekitar palung laut, maka rawan tergulung arus dalam.

"Paling berbahaya kalau permukaan air lautnya terlihat tenang. Arus balik bawah biasanya sangat deras, jadi memang wisatawan dilarang untuk mandi di laut," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, banyaknya korban kecelakaan air selama lebih dari setengah tahun pada 2024 ini hendaknya menjadi pengingat bagi semua masyarakat terkait bahayanya beraktivitas di sekitar perairan.

Baca Juga: Mengenal penyebab frustrasi dan cara mengatasinya, salah satunya dengan bercerita kepada orang lain

"Termasuk bagi pemancing di sungai, kami mengimbau agar lebih berhati-hati lagi pada saat memancing, baiknya tidak berenang atau turun ke sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Dia juga mengatakan, para pemancing hendaknya mengetahui karakteristik sungai, mulai dari kedalamannya, alirannya, apakah ada bekas galian tambang atau tidak. Apalagi bagi mereka yang tidak bisa berenang, tentu harus hati-hati jangan sampai terpeleset jatuh ke sungai.

"Keselamatan diri harus tetap diutamakan dan langkah pencegahan harus diambil untuk menghindari kecelakaan serupa terjadi lagi," katanya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X