HARIAN MERAPI- Rumah Nicholas Nyoto Prasetyo pimpinan atau bos koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) Salatiga, Jawa Tengah mulai aman dan kondusif dari kedatangan warga asal Papua yang menuntut ganti rugi dugaan kerusakan hutan adat di Papua.
Rumah mewah di kawasan elite kompleks perumaha Loji Cokro Jalan Merdeka Selatan 54 Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dari pantauan wartawan sepi dan tidak belum ada aktifitas karyawan.
Kapolsek Sidorejo, Salatiga, AKP Sugiyarta kepada wartawan mengungkapkan pihaknya belakangan sesuai tugas dan fungsi wilayah, meningkatkan aktifitas patroli ke lingkungan rumah BLN Group dan sekitarnya memantau keamanan dan kenyamanan warga.
Baca Juga: Serangan ransomware sangat mengkhawatirkan, begini cara memitigasi
"Kami mengadakan patroli setiap 1 jam sekali dengan 4 anggota memantau rumah BLN Group. Teman-teman Papua sudah tidak ada yang datang lagi. Kami berharap situasi selalu kondisi dan aman, " kata Sugiyarta kepada wartawan.
Patroli di sekitar rumah pimpinan BLN Group inu dilakukan bergantian dengan patroli Polres Salatiga.
Sementara itu, menurut informasi diperoleh wartawan, Nicholas Nyoto Prasetyo masih belum i kembali ke rumahnya dan tidak diketahui keberadaannya.
Baca Juga: Ini yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi, ikatan batin ibu sangat berpengaruh
Diketahui warga Papua mendatangi rumah milik bos BLN Group di Salatiga meminta pertanggungjawaban berkaitan dengan pengelolaan lahan tambang emas di Papua.
Konflik ini dimediasi Polres Salatiga dan sampai saat ini belum ada titik temu. *