Bila perang berakhir, Palestina siapkan rehabilitasi Gaza, ini kondisinya sekarang

photo author
- Minggu, 16 Juni 2024 | 08:30 WIB
Tiga anak Palestina berjalan di antara reruntuhan sejumlah bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu (12/6/024).  (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Tiga anak Palestina berjalan di antara reruntuhan sejumlah bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu (12/6/024). (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad)



HARIAN MERAPI - Serangan Israel ke Jalur Gaza mengakibatkan kerusakan sangat dahsyat.


Gedung-gedung dan bangunan hancur kena roket dan bom. Kerusakan parah terjadi di hampir seluruh kawasan Gaza.


Jika perang berakhir maka Palestina harus mempersiapkan rehabilitasi secara menyeluruh.

Baca Juga: Gugur Gunung 13 FIB UGM, Turut ditampilkan permainan anak-anak tradisional


Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa menyatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan rencana rehabilitasi komprehensif untuk Jalur Gaza yang akan diterapkan setelah berakhirnya agresi Israel di daerah tersebut.

Dalam peluncuran rapat Platform Investasi Uni Eropa-Palestina keenam, Kamis (13/6), Mustafa juga mengungkapkan kesiapan pihaknya untuk bertanggung jawab secara penuh terhadap Gaza seusai gencatan senjata dan kesepakatan politik tercapai.

Mustafa mengatakan, pihaknya sudah menjalankan program reformasi yang penting dan menyeluruh di Palestina. Tahap pertama reformasi tersebut telah dijalankan sejak awal dirinya menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Juga: Gugur Gunung 13 FIB UGM, dipamerkan busana putera dan puteri raja

"Kami akan melanjutkan dengan rencana reformasi berikutnya hingga akhir tahun ini dan reformasi tambahan di tahun depan," kata dia.

Perdana menteri juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Uni Eropa kepada Palestina, khususnya atas semakin banyaknya negara Eropa yang memutuskan mengakui Palestina.

"Kami menghargai tindakan berani yang ditempuh banyak negara anggota Uni Eropa untuk mengakui Negara Palestina, dan kami berharap semakin banyak negara lain mengambil langkah yang sama," ucap PM Palestina.

Baca Juga: Rasa ingin tahu Anda terbukti berharga, simak peruntungan Shio Ayam sepekan mulai Minggu 16 Juni 2024


Ia menjelaskan, pengakuan tersebut menjadi penting di tengah upaya Palestina mengatasi tantangan-tantangan utama yang dihadapinya, seperti agresi Israel ke Jalur Gaza, pemotongan dan pengalihan pemasukan pajak Palestina secara ilegal oleh Israel, serta serangan pemukim Israel di Tepi Barat.

Mustafa menyoroti keputusan Israel baru-baru ini untuk menahan pemasukan pajak Palestina, yang dipungutkan pihak Israel untuk Palestina berdasarkan perjanjian tertulis, sebagai pelanggaran atas kesepakatan.

"Apabila dana tersebut tidak diserahkan kepada kami, berarti kesepakatan yang ada telah dilanggar," ucap dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X