HARIAN MERAPI - Tentara Israel makin brutal dan memperluas serangan ke wilayah Palestina.
Bahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu siap melancarkan serangan yang disebutnya sebagai aksi besar ke perbatasan Lebanon.
PBB tak mampu mencegah kebrutalan tentara Israel, bahkan hukum internasional pun diabaikan.
Baca Juga: Lihat Hasil Karya Kerajinan Difabel, Begini Reaksi Dandim 0729/Bantul
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu menyatakan peringatan keras kepada gerakan Syiah Lebanon Hizbullah dan menegaskan kesiapan Israel untuk melancarkan aksi besar di perbatasan dengan Lebanon.
Peringatan Netanyahu disampaikan saat berkunjung ke permukiman di bagian utara kota Kiryat Shmona di utara Israel yang menghadapi serangan Hizbullah belakangan ini.
"Kami siap untuk (melancarkan) tindakan yang sangat kuat di utara (menghadapi Lebanon)," ucap Netanyahu dalam pernyataannya di media sosial X yang disertai dengan video kunjungannya tersebut.
Dalam kunjungan itu, Netanyahu juga bertemu Brigade 769 Angkatan Darat Israel untuk membahas situasi operasional di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Baca Juga: Kenapa pria berusia di atas 55 tahun disarankan tidak banyak minum di malam hari, ini alasannya
Sementara itu, radio angkatan darat Israel melaporkan bahwa Pemerintah Israel menyetujui pemanggilan 50.000 tentara cadangan untuk mewaspadai potensi eskalasi di front Lebanon.
Laporan radio tersebut juga menyatakan bahwa pemerintah mengizinkan penambahan jumlah prajurit cadangan aktif hingga 350.000 dari jumlah sebelumnya 300.000 orang.
Pada Selasa (4/6), kepala staf angkatan darat Israel Herzi Halevi mengatakan bahwa Israel sudah bisa segera memutuskan tindakan sebagai respons atas serangan Hizbullah, sembari menekankan kesiapan militer Israel melaksanakan keputusan itu nantinya.
Sejak Minggu, permukiman dan kota-kota di Israel utara mengalami kebakaran akibat serangan roket Hizbullah dan pesawat nirawak bermuatan bahan peledak dari Lebanon.
Baca Juga: Masih tunggu proses dari AFC, Calvin Verdonk baru bisa dimainkan saat lawan Filipina
Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah yang menjadi bentrokan paling mematikan sejak kedua pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.