HARIAN MERAPI- Ucapan belasungkawa terus mengalir dari segala penjuru dunia menyusul wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Presiden Iran wafat dalam insiden kecelakaan helikopter yang ditumpanginya.
Atas wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirim telegram menyampaikan belasungkawa kepada Iran, kata Kremlin pada Senin.
Baca Juga: Berjalan dari Semarang, Biksu Thudong Sampai di Candi Borobudur
Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Presiden Iran Mohsen Mansouri membenarkan laporan media bahwa Raisi dan delegasinya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, tewas dalam kecelakaan helikopter di Iran barat laut pada Minggu (19/5).
“Tuan (Pemimpin Tertinggi Iran Ali) Khamenei yang terhormat, terimalah belasungkawa mendalam saya atas tragedi besar yang menimpa rakyat Republik Islam Iran – kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa Presiden Ebrahim Raisi, serta nyawa dari sejumlah tokoh pemerintahan terkemuka lainnya di negara Anda," demikian bunyi telegram tersebut.
Putin menggambarkan Raisi sebagai politisi luar biasa yang mengabdikan hidupnya untuk mengabdi pada negaranya.
Baca Juga: Turnamen Panahan Indoor Grand Triumph 2024 Bertaraf Internasional Bakal Digelar di JEC
“Sebagai sahabat sejati Rusia, dia (Raisi) memberikan kontribusi pribadi yang sangat berharga bagi pengembangan hubungan bertetangga yang baik antara negara kita dan melakukan upaya besar untuk membawa mereka ke tingkat kemitraan strategis,” tambah telegram tersebut.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin juga menyampaikan belasungkawa dan menyatakan bahwa kematian Raisi serta pejabat lainnya dalam kecelakaan tersebut merupakan kerugian besar bagi Iran.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan belasungkawa dan mengatakan bahwa rakyat Iran menderita "kerugian besar yang tidak dapat diperbaiki".
Baca Juga: SD Muhammadiyah Karangwaru Yogyakarta gelar ASPD, ini rangkaian kegiatannya
Medvedev juga menekankan bahwa Rusia akan selalu mengingat keinginan Raisi untuk secara konsisten mengembangkan hubungan bilateral di berbagai bidang.
“Saya yakin penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari insiden tersebut,” tulis Medvedev dalam telegram.