HARIAN MERAPI - Belakangan ini marak penipuan dengan modus mengaku bisa meluluskan calon masuk sekolah kedinasan.
Terkait hal itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meminta masyarakast jangan mempercayainya.
Anas meminta semua pihak untuk tidak mempercayai orang yang mengaku bisa membantu atau bahkan menjamin kelulusan menjadi mahasiswa atau taruna sekolah kedinasan.
Baca Juga: Warga Israel blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza, begini sikap resmi RI
Pendaftaran seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) untuk jalur sekolah kedinasan pada tahun anggaran (TA) 2024 dimulai pada hari Rabu (15/5) sampai dengan Kamis (13/6).
"Bisa dipastikan itu hoaks karena memang tidak ada titip menitip. Seleksi secara online melalui sistem computer assisted test (CAT) yang transparan dan akuntabel sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kesempatan ini harus digunakan dengan baik karena negara membutuhkan talenta-talenta masa depan yang unggul untuk membangun Indonesia.
Kementerian PANRB menetapkan persetujuan formasi pada delapan instansi penyelenggara sekolah kedinasan dengan alokasi 3.445 formasi.
Baca Juga: Bus tak laik jalan jangan dipaksakan jalan, ini akibatnya
Anas memerinci sekolah kedinasan itu, yaitu Politeknik Keuangan Negara STAN, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), serta Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG).
Berikutnya Politeknik Siber dan Sandi Negara, Politeknik Statistika STIS, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, dan Politeknik Imigrasi serta 22 sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
"Sekolah kedinasan yang diberikan alokasi tentu sudah melalui sejumlah pertimbangan, salah satunya menjawab tantangan zaman. Misalnya, di STMKG, kita menghadapi tantangan perubahan iklim. Selain itu, juga di Politeknik Siber dan Sandi Negara, digitalisasi tak terelakkan sehingga kita butuh talenta, misalnya terkait dengan cyber security," jelasnya.
Ia berharap sekolah-sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas dan martabat pendidikan di Indonesia dengan mencegah perundungan.