Anas ingatkan peserta jangan percaya oknum yang mengaku bisa menjamin kelulusan sekolah kedinasan, ini alasannya

photo author
- Kamis, 16 Mei 2024 | 13:20 WIB
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi salah satu sekolah kedinasan, Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) di Jakarta, Rabu (15/5/2024).  (ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB)
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi salah satu sekolah kedinasan, Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) di Jakarta, Rabu (15/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB)



HARIAN MERAPI - Belakangan ini marak penipuan dengan modus mengaku bisa meluluskan calon masuk sekolah kedinasan.


Terkait hal itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meminta masyarakast jangan mempercayainya.


Anas meminta semua pihak untuk tidak mempercayai orang yang mengaku bisa membantu atau bahkan menjamin kelulusan menjadi mahasiswa atau taruna sekolah kedinasan.

Baca Juga: Warga Israel blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza, begini sikap resmi RI

Pendaftaran seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) untuk jalur sekolah kedinasan pada tahun anggaran (TA) 2024 dimulai pada hari Rabu (15/5) sampai dengan Kamis (13/6).

"Bisa dipastikan itu hoaks karena memang tidak ada titip menitip. Seleksi secara online melalui sistem computer assisted test (CAT) yang transparan dan akuntabel sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kesempatan ini harus digunakan dengan baik karena negara membutuhkan talenta-talenta masa depan yang unggul untuk membangun Indonesia.

Kementerian PANRB menetapkan persetujuan formasi pada delapan instansi penyelenggara sekolah kedinasan dengan alokasi 3.445 formasi.

Baca Juga: Bus tak laik jalan jangan dipaksakan jalan, ini akibatnya

Anas memerinci sekolah kedinasan itu, yaitu Politeknik Keuangan Negara STAN, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), serta Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG).

Berikutnya Politeknik Siber dan Sandi Negara, Politeknik Statistika STIS, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, dan Politeknik Imigrasi serta 22 sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan.

 

"Sekolah kedinasan yang diberikan alokasi tentu sudah melalui sejumlah pertimbangan, salah satunya menjawab tantangan zaman. Misalnya, di STMKG, kita menghadapi tantangan perubahan iklim. Selain itu, juga di Politeknik Siber dan Sandi Negara, digitalisasi tak terelakkan sehingga kita butuh talenta, misalnya terkait dengan cyber security," jelasnya.

Baca Juga: Tutup Kampanye Better Life for All, LG Distribusikan 3.000 Paket Makanan untuk Anak dan Keluarga Tak Mampu

Ia berharap sekolah-sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas dan martabat pendidikan di Indonesia dengan mencegah perundungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X