HARIAN MERAPI - Diperkirakan lebih dari 10.000 orang Palestina hilang di bawah puing Jalur Gaza.
Itu menyusul serangan Israel yang membabi buta ke wilayah kantong Palestina sejak 7 Oktober 2024.
Demikian data dari Dinas Pertahanan Sipil Palestina yang dirilis pada Selasa.
Baca Juga: Diikuti 300 Pelajar SMP, Dispora Sleman Identifikasi Bakat Cabor Atletik
"Kami memperkirakan lebih dari 10.000 orang hilang tertimbun reruntuhan ratusan rumah yang hancur sejak dimulainya agresi (Israel)," kata dinas tersebut dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan pula bahwa orang-orang yang hilang itu tidak termasuk dalam daftar korban tewas Kementerian Kesehatan sehingga “jumlah martir melebihi 44.000” orang.
Tim penyelamat mulai menemukan jasad-jasad yang sudah membusuk dari bawah reruntuhan gedung-gedung di Jalur Gaza, kata pernyataan itu.
Israel telah melancarkan serangan brutal ke Gaza sebagai balasan terhadap serangan kelompok Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Menurut Tel Aviv, serangan Hamas itu menewaskan hampir 1.200 orang.
Baca Juga: Punya Darah Aceh dan Yogya, PSSI Bidik Calvin Verdonk dan Jens Raven Jalani Proses Naturalisasi
Serangan-serangan Israel telah menewaskan lebih dari 34.500 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 77.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kurangnya pasokan kebutuhan pokok.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel itu dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur dan 85 persen penduduknya terpaksa mengungsi di tengah blokade Israel terhadap kiriman bahan makanan, serta kelangkaan air bersih dan obat-obatan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang lewat putusan sela pada Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan aksinya dan mengambil tindakan yang menjamin kelancaran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.*