Pusat Rehabilitasi YAKKUM Dorong Sekolah Inklusif Melalui KB Inklusif Gantari

photo author
- Kamis, 28 Maret 2024 | 07:30 WIB
Acara Ngabuburit Bareng Gantari yanh diselenggarakan di Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Rabu (27/3).  (WAHYU TURI K)
Acara Ngabuburit Bareng Gantari yanh diselenggarakan di Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Rabu (27/3). (WAHYU TURI K)

HARIAN MERAPI - Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) dengan dukungan Seeyou Fondation Netherland menyelenggarakan Ngabuburit bareng Gantari yang dilakukan secara hybrid di PRYAKKUM, Jalan Kaliurang, Ngaglik, Kabupaten Sleman dan melalui zoom. Acara ngabuburit ini sekaligus menjadi ceremony peresmian Kelompok Bermain (KB) Inklusif Gantari yang dihadiri oleh Pemerintah Kalurahan setempat dan sekitar 80 orang tua anak usia 2-5 tahun serta juga masyarakat umum.

Melalui acara tersebut, PRYAKKUM berupaya memberikan edukasi masyarakat pendidikan inklusi, tahap perkembangan anak, stimulasi dan pengasuhan anak usia dini melalui penyelenggaraan Talkshow berjudul “Inklusif, Menyinari, Menginspirasi” dengan menghadirkan Dokter Spesialis Anak, Psikolog Anak, Akademisi Sekolah Inklusif dan testimoni dari Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus.

Baca Juga: 4 dampak psikologis seseorang saat menyaksikan gerhana

Kepala Bagian HRD PRYAKKUM, Isti Lanjari menyebutkan, sejak tahun 2021, PRYAKKUM mulai membuka KB Inklusif Gantari dengan dukungan SeeYou Foundation. Sekolah ini didirikan dengan tujuan untuk bisa mendidik anak-anak agar dapat mengenal inklusivitas sejak dini. Mengenalkan anak sejak dini terkait pendidikan inklusi, bagaimana cara berbagi, menolong, dan melihat perbedaan sejak dini.

“Pesan saya terhadap pada orang tua, jangan takut untuk menyekolahkan anaknya di sekolah inklusif karena disabilitas tidak menular,” kata Isti, Rabu (27/3/2024).

Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Insan Yudanarto mengapresiasi adanya KB Gentari, serta berkomitmen untuk mendukung proses belajar mengajak KB Inklusif Gantari

“Kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mengapresiasi dengan adanya KB Gantari dengan tagline inklusif, menyinari, menginspirasi. Kami dari juga siap mensupport proses belajar mengajar KB Inklusif Gantari. Tidak ada anak diciptakan sama. Dengan tidak sama, maka diciptakan pembelajaran yang sesuai dengan anak. Kita menyesuaikan kebutuhan anak dan kompetensi yang ada pada anak tersebut,” jelas Insan Yudanarto.

Baca Juga: 4 nilai manfaat utama yang terkandung dalam wakaf

Sementara itu, salah satu orang tua anak berkebutuhan khusus, Weldian Cicana mengaku, pihaknya memilih memberikan pendidikan kepada anaknya di sekolah Inklusi karena menurutnya tenaga pendidik lebih sabar dan telaten terhadap anak.

“Detail anak dilaporkan ke orang tua. Saya ingin anak saya mengenal kondisi masyarakat. Tidak semua harus sesuai dengan yang kamu harapkan. Tidak semua orang bisa bicara dengan baik, cara komunikasi berbeda. Saya ajarkan anak untuk tidak ideal. Di sekolah inklusif, anak lebih banyak bisa toleransi dengan keadaan sekitar,” terangnya.

Ketua Departemen PLB UNY, dr. Sukinah menyamoaikan bahwa di sekolah Inklusi ini masing-masing personalnya saling melengkapi. Ia berujar agar para orang tua dengan anak berkebutuhan khusus tidak ragu maupun takut untuk memberikan pendidikan di sekolah Inklusi.

Baca Juga: BI sebut stabilitas sistem keuangan hadapi ketidakpastian dunia yang tinggi, ini alasannya

“Semua anak punya kekhasan yang berbeda. Keuntungannya dari sisi orang tua, kita harus selalu bersyukur karena setiap anak punya keunikan. Dengan kita mengamanahkan anak-anak belajr lebih dini tentang keberagaman. Anak tidak selalu menghadapi sesuatu yang seragam. Anak akan sangat banyak belajar tentang value dan karakter anak. Anak kita akan jadi role model anak yg lain ketika anak kita tidak ada masalah. Jadi tidak perlu takut untuk menyekolahkan anak di sekolah inklusi,” ujarnya.

Sejak tahun 2021, Pusat Rehabilitasi YAKKUM melalui Unit Pendidikan mulai menggagas terbentuknya Kelompok Bermain (KB) Inklusif Gantari yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia dini berkebutuhan khusus dan non berkebutuhan khusus tanpa membedakan latar belakang agama, sosial, budaya, ekonomi, dan kondisi anak. Sekolah inklusif ini memiliki moto Inklusif, Menyinari, dan Menginspirasi. Kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum merdeka, dengan tetap menyesuaikan kemampuan masing-masing individu pada anak.

Terdapat kelas inklusi, kelas bermain outdoor dan indoor, serta kelas individual bagi anak berkebutuhan khusus yang bertujuan untuk memberikan stimulasi lebih pada motorik dan sensoriknya. Saat ini, KB Inklusif Gantari memiliki siswa siswi kurang lebih berjumlah 20 anak (14 anak non berkebutuhan khusus, dan 6 anak berkebutuhan khusus). *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X