Pasien DBD di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo didominasi anak-anak

photo author
- Minggu, 24 Maret 2024 | 12:55 WIB
DBD belum ada obatnya, lantas bagaimana mengatasinya. (pexel)
DBD belum ada obatnya, lantas bagaimana mengatasinya. (pexel)

HARIAN MERAPI - RSUD Ir Soekarno Sukoharjo menerima banyak pasien kasus demam berdarah dengue (DBD) yang didominasi anak-anak.

Penanganan DBD sudah dilakukan dengan cepat meski kondisi kamar penuh karena adanya peningkatan jumlah pasien kasus penyakit lainnya.

Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (24/3/2024) mengatakan, sejak awal Maret lalu RSUD Ir Soekarno Sukoharjo menerima banyak pasien kasus DBD yang didominasi anak-anak.

Pasien DBD tersebut semakin menambah jumlah pasien secara umum lainnya yang masuk dan harus mendapat perawatan inap di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Hal ini berdampak pada membludaknya daya tampung kamar sampai membuat penuh.

Baca Juga: Mengapa habis sahur tak boleh langsung tidur, begini penjelasan dokter

RSUD Ir Soekarno Sukoharjo dengan kondisi tersebut tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Salah satunya dengan penataan kamar dan menambah jumlah tempat tidur dengan tetap memperhatikan ketentuan berlaku.

"Pasien kasus DBD banyak yang masuk ke RSUD Ir Soekarno Sukoharjo dan didominasi anak-anak. Semua sudah tertangani di sini," ujarnya.

Yunia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo diketahui banyak kasus anak dengan demam masuk. Namun demam tersebut disertai dengan gejala tambahan bermacam-macam. Seperti kasus anak demam dengan disertai batuk, pilek, sesak nafas.

"Ada juga yang demam disertai mual, muntah atau nyeri perut. RSUD Ir Soekarno Sukoharjo sudah melakukan penanganan. Termasuk pemeriksaan laboratorium," lanjutnya.

Baca Juga: Mengapa orang bisa terkena dengue hingga berulang kali, ini penjelasan dokter

Hasil pemeriksaan lanjutan di laboratorium RSUD Ir Soekarno Sukoharjo diketahui bahwa kasus demam pada anak ada yang mengarah ke dengue, viper ada yang tegak sebagai demam berdarah. Ada juga kasus pasien anak datang dengan kondisi shock karena demam.

Yunia menjelaskan, dilihat dari data yang masuk khususnya pasien rawat inap melalui pemeriksaan di IGD RSUD Ir Soekarno Sukoharjo diketahui ada peningkatan. Apabila pada waktu normal hanya 30-40 pasien maka sejak awal Maret lalu naik menjadi 60-80 pasien.

Yunia meminta kepada masyarakat untuk menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Termasuk orang tua lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan rumah dengan tidak membiarkan genangan air sebagai tempat berkembangbiak nyamuk. Genangan air rawan muncul terjadi disekitar rumah karena saat ini masih musim hujan.

"Tetap digalakan PSN karena paling efektif mencegah terjadinya penyebaran kasus DBD," lanjutnya.

Baca Juga: Ini resep takjil sehat rendah gula ala Chef Martin Praja, bisa langsung ditiru

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X