HARIAN MERAPI - Lazismu Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Yogyakarta (PKU Yogya) dan RS PKU Muhammadiyah Gamping (PKU Gamping) menggelar rangkaian acara Buka Puasa Bersama Sahabat Difabel Muhammadiyah DIY, Sabtu (16/3/2024) sore.
Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Dafam Signature International Airport Yogyakarta, Kulon Progo tersebut diikuti ratusan penyandang difabel berasal dari empat SLB Muhammadiyah asal DIY.
Rangkaian acaranya antara lain, pengajian menumbuhkan semangat dan kesejahteraan bagi penyandang difabel/keluarga disabilitas, penyerahan/tasharuf dana serta buka puasa bersama.
Menurut Ketua Kantor Layanan Lazismu RS PKU Yogya dan Gamping, Alfis Khoirul Khisholi SkomI MSI, rangkaian kegiatan tersebut bertajuk, ‘Ramadhan Untuk Semua: Bahagia Bersama Disabilitas.’
Baca Juga: Masyarakat Bantul diminta waspadai cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan
Segenap siswa SLB mendapat bingkisan Ramadhan, sedangkan setiap sekolah (secara simbolis diterima kepala sekolah) mendapatkan tasharuf dana untuk operasional sekolah masing-masing SLB.
“Empat SLB Muhammadiyah yang mendapat tasharuf dana, yaitu SLB Muhammadiyah Gamping Sleman, SLB Muhammadiyah Ponjong Gunungkidul, SLB Sekar Melati Muhammadiyah Imogiri Bantul dan SLB Muhammadiyah Dekso Kulon Progo,” ungkap Alfis.
Adapun pertimbangan rangkaian acara digelar di hotel kawasan Kulon Progo, antara lain diharapkan dapat lebih mengenalkan kawasan Bandara YIA, sekalian untuk refreshing/piknik dan merasakan makanan-minuman buka puasa ala hotel.
Sejumlah tamu VIP yang hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Prof Dr Ariswan MSi DEA (Wakil Ketua PWM DIY) dan dr H Adnan Abdullah Sp THT KL MKes (Direktur Pelayanan dan Penunjang Medis RS PKU Yogya).
Baca Juga: Tanggul Sungai Wulan kembali jebol, ribuan warga Demak mengungsi
Ada pula H Cahyono SAg (Direktur SDI dan AIK RS PKU Gamping), Zaenal Arifin (Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial-MPKS PWM DIY) dan Risma Wira Bharata SE MSc (pembicara pengajian).
Dalam pengajiannya Risma Wira B yang akrab disapa Kak Mimo mengungkapkan rangkaian kegiatan buka puasa bersama tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian Muhammadiyah kepada penyandang difabel.
“Sudah terbetuknya Himpunan Disabilitas Muhammadiyah biasa disingkat Hidimu tingkat provinsi, kabupaten-kota dan rencananya tingkat kapanewon atau kecamatan juga termasuk kepedulian Muhammadiyah kepada para penyandang difabel,” papar Kak Mimo.
Sedangkan Prof Ariswan, kepedulian, merawat hingga memberdayakan kaum difabel dapat pula menjadi lahan dakwah untuk Muhammadiyah. Salah satunya diawali dari lembaga sekolah SLB.
Baca Juga: Minum teh dan kopi selama berpuasa diperbolehkan, tetapi harus perhatikan frekuensinya