"Posisi tahun 2023 volume sampah buangan masyarakat yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo Bendosari 200-220 ton per hari. Sedangkan tahun 2024 kami perkirakan angkanya naik sekitar 10-20 persen. Naik karena jumlah penduduk bertambah, aktivitas masyarakat tinggi dan adanya penambahan pelaku usaha dan industri," lanjutnya.
DLH Sukoharjo terkait perkirakan kenaikan volume sampah buangan masyarakat pada tahun 2024 sudah melakukan upaya antisipasi. Gerakan penanganan sampah dimulai dari hulu sampai hilir dilakukan dehn melibatkan pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan. Termasuk juga melibatkan orang per orang karena ikut andil membuang sampah dan harus membantu penanganannya dari bawah.
"Sekarang kami menyasar sampai orang per orang. Sebab setiap aktivitas orang ada sampah yang dihasilkan dan dibuang. Perlu kesadaran agar sampah tersebut bisa ditangani dari bawah dan jangan asal buang dan menimbulkan masalah," lanjutnya.
Baca Juga: Barcelona Melaju Perempat Final Liga Champions, Gebuk Napoli dengan Agregat 4-2
Agus Suprapto mengatakan, rata-rata volume sampah buang masyarakat tahun 2023 di TPA Mojorejo Bendosari sekitar 200-220 ton per hari. Angka tersebut bisa mengalami penurunan bahkan peningkatan diluar dugaan. Salah satu peningkatan volume sampah buangan terjadi pada saat momen tertentu seperti selama bulan puasa Ramadan dan Lebaran, Natal dan tahun baru. Termasuk pada saat ada kegiatan besar yang mendatangkan kerumunan massa.
Volume sampah buangan di TPA Mojorejo Bendosari dikatakan Agus terbilang besar. Dibandingkan dengan volume sampah buangan masyarakat di daerah lain di Solo Raya, kondisi di Kabupaten Sukoharjo cukup besar.
"Rata-rata sampah buangan tersebut berasal dari rumah tangga. Artinya dibuang warga dari rumah. Selain itu ada juga sampah dari pelaku usaha dan industri," lanjutnya.
DLH Sukoharjo menyoroti besarnya sampah buangan dari warga berasal dari rumah. Volume sampah bisa ditekan dari sumbernya dan tidak semuanya seperti dikatakan Agus dibuang ke TPA Mojorejo Bendosari namun bisa dikelola ditingkat lingkungan RT atau RW dan desa atau kelurahan.
Baca Juga: Banjir Rob Rusak 100 Perahu Nelayan Pantai Ujunggenteng Sukabumi
"Jumlah penduduk di Kabupaten Sukoharjo terus bertambah dan sejalan dengan peningkatan volume sampah buangan ke TPA Mojorejo Bendosari. Warga dari rumah bisa membantu pengelolaan sampah dengan melakukan pengurangan pembuangan," lanjutnya.
DLH Sukoharjo mencatat kenaikan volume sampah buangan masyarakat mulai terjadi sejak tahun 2020 lalu saat awal pandemi. Apabila sebelumnya hingga akhir tahun 2019 volume sampah buangan masyarakat sekitar angka 140 ton per hari pada tahun 2019 maka naik menjadi 160 ton per hari pada tahun 2020.
Kenaikan volume sampah buangan masyarakat terus terjadi hingga tahun 2021 menjadi 200 ton per hari. Sejak tahun 2022 sampai sekarang 2023 naik lagi dikisaran 220 ton per hari. Sampah tersebut semuanya dibuang ke TPA Mojorejo Bendosari setiap hari menggunakan truk pengangkut sampah resmi dari DLH Sukoharjo dan armada lainnya milik pemerintah desa. *