Penggunaan SARA dalam pemilu jelas merugikan proses demokratisasi sebab secara langsung akan menciptakan ketegangan sosial. Memperlebar jurang perbedaan antar kelompok dan tentu merusak integritas pemilu.
"Penggunaan hoaks yang secara langsung berakibat pada perusakan atau pembunuhan karakter lawan politik, mencipta fragmentasi sosial dan menista kesadaran rakyat," jelasnya.
Tindakan-tindakan provokatif yang melahirkan konflik sosial, polarisasi dan perpecahan. Tindakan provokatif tersebut tergambar dari praktik kampanye hitam, pertunjukan kekerasan dalam kampanye, pemalsuan informasi dan penggunaan bahasa yang kasar, merendahkan dan mencela lawan politik.
"Atas kondisi itu, HMI Cabang Yogyakarta bersama seluruh elemen strategis mahasiswa yang lain menggelar deklarasi pemilu damai untuk menyatakan sikapnya," pungkasnya.(*)