Dampak Kemarau Panjang, Kasus Kebakaran di Gunungkidul Meningkat, Ini Datanya

photo author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 15:50 WIB
Ilustrasi. Kebakaran di Gunungkidul meningkat salah satunya karena dampak kemarau panjang. (ANTARA/HO)
Ilustrasi. Kebakaran di Gunungkidul meningkat salah satunya karena dampak kemarau panjang. (ANTARA/HO)

HARIAN MERAPI - Kasus kebakaran terdampak kemarau panjang di Kabupaten Gunungkidul meningkat dibanding dengan kasus yang terjadi pada tahun lalu.

Jumlah kasus kebakaran selama setahun berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencapai 131 kejadian.

Dari jumlah tersebut khususnya untuk kebakaran hutan dan lahan mencapai 61 kasus.

Baca Juga: DPRD Karanganyar Pertanyakan Pj Bupati Karanganyar yang Masih Mengundang Juliyatmono dalam Agenda Kedinasan

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan kerugian akibat kebakaran selama tahun 2023 mencapai Rp 2,3 miliar.

“Kerugian mencapai Rp 2,3 miliar untuk kejadian kebakaran selama tahun 2023,” katanya Rabu (3/1/2024).

Penyebab terjadinya kebakaran beragam dari faktor kelalaian, akibat korsleting tistrik maupun faktor lain.

Untuk jenis kebakaran meliputi 8 jenis dan berdasarkan data meliputi kebakaran hutan/lahan yang disebabkan karena instalasi listrik, perapian, tungku dapur, tabung gas elpiji, rokok, lilin, dan kebakaran mobil.

Baca Juga: Berikut jadwal konser musik musisi mancanegara di Indonesia sepanjang 2024, cek kapan idolamu manggung

Dari sejumlah kasus yang terjadi untuk kebakaran lahan maupun hutan tercatat cukup tinggi akibat terjadi kemarau panjang dan dampak El Nino tahun ini.

Dari hasil pemetaan terdapat tiga kapanewon yang menjadi lokasi rawan kebakaran yaitu Playen, Wonosari, dan Ngawen.

“Hal tersebut terjadi sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga: KAI Daop Semarang Berangkatkan 5,56 Juta Penumpang Selama Tahun 2023

Terpisah Kasubag Tata Usaha UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan angka kejadian kebakaran tahun 2023 memang melonjak dibandingkan tahun 2022 yang hanya mencapai sekitar 50 kejadian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X