HARIAN MERAPI - Israel bersikukuh untuk tetap menyerang Jalur Gaza meski tekanan dunia sangat kuat untuk gencatan senjata.
Bahkan, ketika gencatan senjata berakhir untuk sementara, Israel akan tetap melanjutkan menyerang Jalur Gaza.
Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu.
Baca Juga: Ini peringatan bagi pengelola konter HP, modus bobol dompet digital
"Kita sedang berperang, dan perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan kita tercapai," kata Netanyahu dalam pidato menjelang rapat kabinet untuk membahas usulan kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata empat hari dengan Hamas.
"Kita dihadapkan pada keputusan sulit namun merupakan keputusan yang tepat," kata Netanyahu mengenai kesepakatan tersebut.
Menurut media Israel, kesepakatan itu termasuk pertukaran 50 warga Israel yang ditahan Hamas dengan 150 warga Palestina di penjara Israel.
Baca Juga: Geger Penemuan Kerangka Manusia yang Dicor Semen Saat Renovasi Rumah di Ponggok Blitar
"Kita tak akan beristirahat sampai semua orang dikembalikan. Perang memiliki tahapan dan pemulangan sandera juga memiliki tahapan," tandas Netanyahu.
Israel memperkirakan paling sedikit 239 warga Israel ditahan Hamas menyusul serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza setelah serangan Hamas itu.
Akibatnya, menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 14.128 warga Palestina tewas, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid, dan gereja di Gaza, rusak atau hancur, sedangkan Israel mengaku kehilangan 1.200 orang jiwa manusia.*