Sebelumnya kenaikan harga terjadi pada cabai, sekarang diikuti kebutuhan pokok pangan lainnya.
Seperti gula pasir naik dari sebelumnya Rp 16.000 per kilogram menjadi Rp 17.000 per kilogram, telur ayam dari sebelumnya Rp 25.000 per kilogram naik menjadi Rp 27.000 per kilogram.
Bawang merah naik dari sebelumnya Rp 26.000 per kilogram menjadi Rp 29.000 per kilogram.
Baca Juga: Kolaborasi Perdana JKT48 dan SKE48 di Festival Jak-Japan Matsuri 2023
"Harga cabai paling tinggi jenis rawit merah dan terus mengalami kenaikan. Itu juga terjadi di daerah lain karena memang salah satunya pengaruh cuaca panas ekstrem El Nino," ujarnya.
Diskopumdag Sukoharjo mengakui kenaikan harga bahan pokok pangan khususnya cabai paling menonjol dibanding lainnya.
Sebab pergerakan kenaikan harga paling cepat dan menyita perhatian masyarakat sejak beberapa pekan terakhir.
"Harga cabai rawit merah belum berhenti naik karena masih terpengaruh El Nino. Namun hujan sekarang sudah mulai turun sekarang dan mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan hasil panen cabai," ujarnya.
Baca Juga: Ahli Mikro Ekspresi Dilibatkan Dalami Foto Pertemuan Firli Bahuri dan SYL
Dengan hujan tersebut, Iwan menjelaskan akan membantu proses pertumbuhan tanaman cabai.
Hal ini bisa berdampak pada peningkatan hasil panen. Dengan demikian maka stok cabai dipasaran bertambah dan mampu menekan harga jual di pasaran.
Di Kabupaten Sukoharjo stok cabai di pasaran disuplai dari petani lokal dan kiriman luar daerah.
Namun demikian pada saat ini stok terbatas karena pengaruh cuaca panas ekstrem El Nino dan berdampak pada kenaikan harga.
"Warga sebenarnya sudah banyak yang menanam cabai di pekarangan rumah maupun di media tanam lainnya seperti pot, kaleng bekas dan lainnya. Hasil panen tersebut bisa digunakan warga membantu memenuhi kebutuhan hidup," lanjutnya.