"Kami nilai emisi gas buang kendaraan bermotor sudah turun. Itu jadi patokan keberhasilan dan kedepan rencana usulan memperpanjang jalur CFD di Jalan Slamet Riyadi Kartasura akan dikaji," ujarnya.
Penurunan emisi gas buang terjadi karena berkurangnya penggunaan kendaraan bermotor.
Toni mengatakan, pada jam yang telah ditemukan yakni pukul 06.00-09.00 WIB masyarakat lebih banyak beraktivitas olahraga seperti jalan kaki dan bersepeda di lokasi CFD Jalan Slamet Riyadi Kartasura.
Baca Juga: Gibran belum juga kembalikan KTA PDIP, Masinton Pasaribu tak persoalkan, ini alasannya
"Rencana jalur CFD Jalan Slamet Riyadi Kartasura akan diperpanjang ke arah barat," katanya.
"Tapi itu nanti, belum sekarang. Posisi saat ini masih dalam tahap pemantauan selama dua bulan sejak CFD dilaunching di sana," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo secara resmi baru memiliki dua titik jalan raya digunakan sebagai lokasi CFD yakni di Jalan Veteran Sukoharjo Kota dan Jalan Slamet Riyadi Kartasura.
Pemerintah pusat sendiri mensyaratkan CFD hanya bisa digelar di jalur utama kendaraan di pusat kota.
Baca Juga: Lagi-lagi miras oplosan merenggut nyawa
CFD digelar dengan durasi pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari Minggu dimana kendaraan bermotor dilarang melintas dititik jalan tersebut.
"Sesuai syarat dari pemerintah pusat syarat CFD hanya bisa dilakukan di jalan raya pusat kota saja. Kami catat sekarang ada dua CFD," katanya.
"Satu sudah lama yakni CFD di Jalan Veteran Sukoharjo Kota dan satu lagi tambahan baru saja diresmikan yakni di Jalan Slamet Riyadi Kartasura selanjutnya akan diujicoba dua bulan kedepan," lanjutnya.
Toni menjelaskan, di beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo sudah ada titik jalan yang memang difungsikan sebagai CFD karena kendaraan bermotor tidak boleh melintas. Namun hal itu ditegaskan Toni bukan CFD namun lebih pada arah Sunday Market saja.
"Beberapa jalan walaupun itu jalan status kabupaten yang difungsikan CFD namun itu lebih ditekankan pada Sunday Market saja," kayanya.