Sedangkan untuk memproduksi kopi, setiap kalurahan di Kapanewon Cangkringan juga sudah dibangun solar dryer untuk memproduksi kopi.
“Kita dari Pemerintah Kabupaten Sleman khususnya, masih akan terus melakukan pendampingan kepada para petani kopi di Kapanewon Cangkringan dan sekitarnya ini dengan program-program yang ada,” ujarnya.
Selain itu, Danang berharap kepada semua elemen dan pemangku kepentingan yang ada, agar dapat bersama-sama meningkatkan produksi kopi di Sleman serta bisa meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor kopi.
Lurah Umbulharjo, Danang Sulistya Haryana mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman yang selama ini telah bersama-sama dalam mendukung peningkatan produksi dan kualitas kopi di wilayah lereng Merapi khususnya di Umbulharjo.
Untuk saat ini, jenis kopi yang ditanam di wilayah Kalurahan Umbulharjo terdapat dua jenis, yakni kopi Robusta dan Arabika. Tetapi, pihaknya bersama petani kopi kini sedang fokus untuk jenis Robusta.
“Saat ini ada 7.000 bibit kopi jenis Robusta yang sudah kita tanam, dan kurang lebih sekitar 2-3 tahun ke depan baru mulai panen,” terangnya.
Menurutnya, kopi lokal hasil pemberdayaan petani asli masyarakat lereng Merapi, khususnya yang ada di wilayah Kalurahan Umbulharjo bukan hanya memiliki aroma dan cita rasa khas, tetapi bisa di blend dengan macam-macam varian rasa.
Melalui Festival Kopi Merapi ini, Danang berharap dapat terus berlanjut sebagai sarana promosi kopi lokal Umbulharjo. Festival Kopi Merapi ini sangat menarik dan mendapatkan banyak dukungan.
Petani-petani kopi kita juga sudah mulai menggeliat kembali lewat gerakan tanam kopi, ucap
Danang Sulistya.*