Begini cara Pemerintah Kalurahan Umbulharjo Sleman menggugah semangat petani kopi di Lereng Merapi

photo author
- Minggu, 29 Oktober 2023 | 10:30 WIB
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mencoba menyeduh kopi Merapi pada acara Merapi Coffee Fest # 1 ( Foto : Awan Turseno)
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mencoba menyeduh kopi Merapi pada acara Merapi Coffee Fest # 1 ( Foto : Awan Turseno)



HARIAN MERAPI - Pemerintah Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman kerja sama dengan Komunitas Kopi Nusantara dan pelaku UMKM setempat, menggelar Merapi Coffee Fest # 1.


Agenda ini digelar sebagai ajang promosi sekaligus menggugah semangat petani kopi di wilayah lereng Gunung Merapi.


Merapi Coffee Fest # 1 yang dipusatkan di Merapi Garden, Dusun Pangukrejo, Umbulharjo, dibuka oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Sabtu (28/10/2023).

Baca Juga: Kabupaten Semarang kembangkan olahraga tradisional ketapel, satu kecamatan melebar 19 kecamatan


Hadir dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Kabupaten Sleman dari Fraksi PKS Yani Fathurrahman, anggota DPRD Sleman Fraksi PDIP Gani Sadat, Lurah se-Kapanewon Cangkringan, pelaku UMKM serta para penggiat kopi dari Komunitas Kopi Nusantara.


Dalam sambutannya, Danang Maharsa mengapresiasi kegiatan yang melibatkan petani dan pelaku usaha kopi di lereng Merapi ini.


Melalui festival ini dapat menjadikan petani, pebisnis dan para pecinta kopi di Kabupaten Sleman semakin menggeliat lagi untuk membawa nama Kopi Merapi Sleman ke kancah nasional bahkan internasional.

Baca Juga: Pengidap kanker payudara tak selalu harus operasi mastektomi atau pengangkatan, begini penjelasan dokter


"Ini merupakan bagian dari upaya kita semua, bersama-sama memberikan ruang dan semangat kepada para petani kopi yang ada di Kabupaten Sleman, pebisnis kopi dan juga pecinta kopi. Supaya kopi Merapi ini bisa melegenda dan mempunyai nama besar lagi," katanya.


Dijelaskan Danang, dahulu di Kabupaten Sleman merupakan penghasil kopi yang luar biasa terutama di wilayah lereng Merapi diantara daerah Kapanewon Cangkringan, Pakem dan Turi.

Sebelum erupsi Merapi, lahan kopi di wilayah tersebut sekitar 800 hektar. Namun, setelah terjadinya erupsi mengalami penurunan menjadi 400 hektare.


Melihat potensi pasar yang menjanjikan dan cukup besar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus berupaya untuk meningkatkan jumlah hasil produksi. Yakni dengan menambah luas lahan kebun kopi dan membantu bibit kopi kepada petani kopi di lereng Merapi.

Baca Juga: Isu jabatan presiden tiga periode tak bisa dipertanggungjawabkan, ini pernyataan Safsus Mensesneg


“Saat ini, pangsa pasar kopi di DIY saja sudah sangat banyak, karena bermunculan warung-warung kopi di perkotaan bahkan telah masuk ke pedesaan. Dampaknya, permintaan kopinya sungguh luar biasa," ucap Danang.


Lebih lanjut Danang Maharsa mengatakan, tahun ini untuk pendampingan petani kopi mendapatkan anggaran dari Dana Keistimewaan (Danais) kurang lebih sebesar Rp 3 miliar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X