HARIAN MERAPI - Forum Komunikasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna Kabupaten Sleman menggelar pembahasan agenda kegiatan 2024 dan forum group discussion (FGD) di Kikoo Food Corner Sidokarto Godean Sleman, Rabu (25/10/2023).
Selain anggota dan pengurus Forum Komunikasi PMI Purna Sleman, hadir pula dalam kegiatan tersebut sejumlah pihak dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman yang dikoordinir Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan, Sumaryati SSos MSi.
Ketua Forum Komunikasi PMI Purna Sleman, Sarjiman mengungkapkan, kegiatan tersebut mengusung tema, terwujudnya PMI Purna yang tangguh, mandiri, serta berdaya saing secara ekonomi dan berteknologi.
Baca Juga: Dikawal Polisi, PN Yogya Eksekusi Tanah dan Bangunan di Nagan Lor, Ini Permasalahannya
“Tak kurang dari 30 anggota kami bisa hadir. Semoga dengan kegiatan seperti ini juga menjadi sarana mempererat jalinan silaturahmi dan sarana komunikasi PMI Purna atau kalau dulu sering disebut eks TKI asal Sleman,” jelasnya.
Sarjiman menambahkan dalam kegiatan tersebut selain ada pembahasan agenda kegiatan pada tahun 2024, ada pula FGD dan talkshow dengan menghadirkan mentor dalam bidang bisnis (usaha mandiri).
Tak jauh beda dengan yang dijelaskan Sarjiman, Sumaryati juga berharap kegiatan tersebut selain menjadi ajang silaturahmi, komunikasi dan diskusi juga dapat mendukung kemajuan segenap PMI Purna.
Termasuk juga kian menambah kemitraan, sehingga tercipta PMI Purna yang tangguh, mandiri, berdaya saing secara ekonomi dan teknologi, seperti halnya tema kegiatan.
Baca Juga: Kriminalisasi terhadap guru bahayakan sistem pendidikan di Indonesia
“Dengan kegiatan seperti ini juga akan diperoleh gagasan ataupun ide yang terencanakan dalam program dan kegiatan pemberdayaan PMI Purna agar menjadi terukur, terarah, efektif dan efisien,” tandas Sumaryati.
Sedangkan Bambang S sebagai salah satu peserta kegiatan tersebut mengungkapkan, sangat berharap pihak dari Dinas Tenaga Kerja Sleman dapat memberikan bantuan semaksimal.
Terutama kepada anggota/pengurus Forum Komunikasi PMI Purna Kabupaten Sleman yang akan maupun sudah membuka usaha mandiri. Bantuan bisa pula wujud pelatihan hingga mentoring.
Baca Juga: Siap siaga hadapi gempa dan tsunami, BMKG gelar IOWave 2023
“Ketika sudah ada yang bisa membuat produk, namun belum mengurus legalitas produk maupun usaha semoga juga dapat dibantu atau difasilitasi,” ungkap Bambang.