Eksistensi Benteng Van Der Wijck di Gombong 1, dibangun militer Belanda pekerjakan orang Banyumas dan Bagelen

photo author
- Jumat, 27 Oktober 2023 | 16:10 WIB
 Benteng Van Der Wijck tampak dari depan ( MERAPI-DOK. IIS SUWARTINI)
Benteng Van Der Wijck tampak dari depan ( MERAPI-DOK. IIS SUWARTINI)

HARIAN MERAPI - Eksistensi Benteng Van Der Wijck di Gombong 1, yang dibangun militer Belanda dengan mempekerjakan orang Banyumas dan Bagelen.

Benteng merupakan bangunan yang digunakan untuk keperluan militer. Fungsi benteng semula sebagai pertahanan sewaktu dalam peperangan .

Keberadaan benteng sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Berbagai bentuk benteng telah di bangun di berbagai dunia hingga pada akhirnya berkembang menjadi bentuk yang sangat kompleks.

Baca Juga: Cerita misteri Pak Joyo diajak begituan oleh makhluk halus yang menyamar jadi istrinya, akibatnya......

Indonesia merupakan salah satu negeri yang banyak memiliki peninggalan benteng
pada masa Kolonialisme sejumlah 437 benteng. Benteng Vander Wijck merupakan salah satu benteng peninggalan Belanda yang hingga kini masih eksis.

Benteng tersebut terletak di Kota Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.

Benteng tersebut dibangun oleh militer Belanda dengan mempekerjakan kurang lebih 1400 orang yang berasal dari Banyumas dan Bagelen.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Benteng Van der Wijck ini memiliki dua lantai, dengan jumlah kamar lebih dari 32 kamar.

Kamar-kamar tersebut sangat luas dan memiliki pintu penghubung serta jendela. Luas benteng atas dan bawah sebesar 3.606 meter persegi. Memiliki 4 pintu masuk utama ke dalam benteng.

Baca Juga: Dirut Pertamina Nicke Widyawati diperiksa KPK, dalam kasus apa ya?

Tinggi dari benteng yaitu 9,67 meter dan ditambah cerobong setinggi 3,33 meter. Terdapat 16 barak dengan ukuran masing-masing 7,5 x 11,32 meter.

Pada awalnya Benteng Van Der Wijck merupakan sebuah kantor Vereenigde
Oostindische Compagnie (VOC). Sesuai informasi yang terdapat di dalam beteng pada tahun 1818 bangunan kantor tersebut kemudian dialih fungsikan menjadi benteng pertahanan.

Pembangunan dilakukan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen.

Benteng tersebut dibangun oleh Frans David Cochius. Ia merupakan pemimpin
perang Belanda, pada waktu itu bertugas di daerah Bagelen, salah satu wilayah karesidenan Kedu.

Baca Juga: Kasus cacar monyet di Indonesia menular melalui kontak seksual, berikut datanya...

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X