HARIAN MERAPI - Bawaslu mengajak pemuda dan masyarakat desa ikut menjadi mata yang turut mengawasi Pemilu 2024.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan dalam kacamata pengawas pemilu seluruh tahapan pemilu penuh kerawanan. Hal ini untuk memastikan seluruh tahapan berjalan harus benar prosesnya dan tepat prosedurnya.
"Hal itu membutuhkan 'mata awas' dari semua lapisan masyarakat termasuk pemuda desa. Tahapan yang panjang ini, dengan pengawas pemilu terbatas, membutuhkan mata yang awas dari banyak orang," kata Lolly Suhenty, saat Sosialisasi Pengawasan Pemilu Tahun 2024 di Desa Jatimukti, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga: Ratusan Sopir Angkota Salatiga Bakal Dapat 'Durian Runtuh', Ada Apa?
Lolly meminta pada pemuda untuk tidak hanya menjadi penonton dalam Pemilu 2024, melainkan turut menjadi aktor saat pemilu karena setiap orang memiliki nilai suara yang sama.
"Dalam pemilu apapun kita dan siapapun kita, nilai suaranya sama, karena suara kita sama, makan jangan hanya jadi, tapi kita semua harus menjadi aktor dalam pemilu 2024," katanya.
Kepala Desa Jatimukti Roni Hermawan berharap dengan sosialisasi tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pengawasan pemilu.
Baca Juga: Kerugian akibat kebakaran Bromo yang dipicu suar capai Rp8,3 miliar, berikut rinciannya
"Mudah-mudahan Pemilu 2024 berjalan sukses pemilu dan masyarakat desa dapat berpartisipasi aktif gelaran pemilu mendatang," ujarnya.
Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat Usep Agus Zawari mengatakan pemilu memiliki niatan yang baik, yakni untuk mendapatkan pemimpin yang baik. Untuk itu, dia berharap proses pemilu harus berjalan dengan baik pula.
"Pemilu tidak boleh menimbulkan efek negatif, atau dijadikan sarana pecah belah, untuk itu nilai persatuan dan kesatuan penting untuk kita jaga," ujarnya. *